BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Anggota DPRD Provinsi Kalteng, Natalia meminta penggunaan aplikasi My Pertamina yang dicanangkan oleh Pemerintah untuk membeli BBM subsidi agar dapat dikaji ulang.
Karena menurutnya, pemberlakuan kebijakan ini yang sementara diuji coba di 13 daerah di Indonesia terdapat beberapa kendala selama penerapan kebijakan itu pastinya akan ada.
“Kendala yang dimaksud itu yakni terkait SDM dan juga sarana pendukung, karena tidak semua masyarakat, misal memiliki HP android ditambah lagi jaringan internet di seluruh daerah khususnya di Kalteng saja belum semuanya terjangkau,” beber Natalia kepada awak media, Rabu (13/7/2022).
Oleh sebab itu, Srikandi Partai Hanura Kalteng ini menyarankan agar hal tersebut dapat dikaji kembali secara mendalam agar tidak menimbulkan efek negatif dikemudian hari.
Selain itu, disisi lain, ia menyebut pihaknya sangat mendukung kebijakan pemerintah tersebut. Sebab, dengan penggunaan sistem aplikasi untuk membeli BBM bersubsidi memiliki tujuan yang baik, khususnya bagi masyarakat menengah kebawah.
“Namun untuk penerapan lebih jauh tentu memerlukan proses. Sebetulnya, menurut kami langkah yang paling tepat yakni seperti yang dilakukan oleh Pemkot Palangka Raya yang membatasi pembelian subsidi,” terangnya.
Selain itu, dengan penggunaan aplikasi juga maka pendistribusian BBM bersubsidi akan menjadi lebih tepat sasaran, karena masyarakat sebagai konsumen yang benar-benar berhak menerima BBM bersubsidi telah terdaftar dalam database.
“Hal ini kami tegaskan yakni dalam rangka mengantisipasi kelangkaan dan juga antrian panjang, tentu kami sangat mengapresiasi langkah itu,” tegas Natalia. (asp)