BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Setelah lebih dari dua tahun diterjang pandemi Covid-19, kini Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mulai menunjukkan geliatnya. Hal ini didukung dengan tren penurunan kasus dan aktivitas masyarakat yang juga mulai kembali pada rutinitas sebelumnya.
“Mulai pulihnya aktivitas perkantoran turut mendorong kawasan kuliner dan UKM kembali ramai dan tentu ini memberikan semangat bagi pelaku UKM yang berdagang di kawasan itu,” kata Ketua Komisi B DPRD Palangka Raya, Nenie A Lambung, Senin, (25/4/2022).
“Kita bersyukur pedagang kembali bangkit, pengunjung sudah banyak yang datang. Kita dukung untuk bangkitnya para UMKM kuliner ini,” imbuhnya.
Meski begitu, salah satu kesulitan yang dihadapi oleh UMKM adalah sulitnya mendapatkan modal usaha. Menurutnya, banyak pelaku usaha khususnya usaha mikro belum tersentuh bantuan dari pemerintah.
“Banyak dari para pelaku usaha khususnya yang mikro belum tersentuh bantuan dari pemerintah, baik soal pelatihan, pembinaan apalagi permodalan,” ungkap Legislator bidang perekonomian itu.
Terkait dengan pembiayaan UMKM kata dia, pemerintah telah memiliki skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang dicanangkan sejak 2007. KUR merupakan salah satu program pemerintah dalam meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM yang disalurkan melalui lembaga keuangan dengan pola penjaminan.
“Sayangnya program ini masih memiliki beberapa kendala sehingga tidak mudah diakses UMKM. Misalnya banyak para pelaku usaha mikro yang kreditnya ditolak oleh bank bahkan tersentuh oleh bantuan pemerintah,” ujar Politisi PDIP itu.
Ia berharap, pemerintah terus memberikan sosialisasi informasi yang cepat dan tepat terkait kebijakan tersebut agar dapat diserap manfaatnya oleh para pelaku UMKM di Kota Cantik. (oje)