Protes Anak Pindah Sekolah, Para Wali Murid Datangi SDN 14 Palangka

IMG 20220819 135919

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Puluhan Wali murid SDN 14 Palangka, di Komplek Sosial Jalan Mendawai, Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya, Palangka Raya mendatangi sekolah untuk memberikan pernyataan sikap.

Wali murid memprotes lamanya perbaikan bangunan sekolah yang berimbas pada dipindahkannya ratusan murid ke sejumlah sekolah di luar kawasan Jalan Mendawai.

Sambil membawa anak-anak, wali murid meminta kejelasan dari pihak sekolah agar bangunan bisa segera diperbaiki dan murid bisa bersekolah kembali di SDN 14 Palangka.

Firman, salah satu orang tua murid mengatakan, jika pihaknya mengerti jika sekolah tidak bisa difungsikan berdasar hasil analisa dari pihak dinas dan inspektorat imbas bangunan ambruk beberapa waktu lalu.

Meski begitu para orang tua murid berharap bangunan bagi para peserta didik segera diperbaiki dan anak didik bisa kembali bersekolah di Jalan Mendawai.

“Harapan kami agar sekolah ini dibangun dan diperhatikan, dikarenakan ini satu-satunya sekolah dasar negeri (SDN) yang berada di Komplek Mendawai Sosial,” katanya.

Firman menerangkan, dalam 1-2 bulan terakhir, para murid bergabung dengan sekolah lain, seperti SDN 1 Palangka dan SDN 6 Palangka. Kendala dihadapi karena jarak sekolah yang baru cukup jauh dari rumah.

“Banyak orang tua murid yang bekerja sebagai buruh dan pemulung, hal ini sangat berimbas ketika anaknya belajar di sekolah di tempat yang lebih jauh,” terangnya.

Mereka keberatan peserta didik harus dipindahkan ke sekolah lain imbas ambruknya bangunan sekolah beberapa waktu lalu. Sejak 1-2 bulan lalu, para peserta didik di SDN 14 Palangka dipindahkan ke sekolah lain.

Orang tua murid SDN 14 Palangka, Firman, mengatakan, alasan pertama tidak difungsikannya sekolah ini memang hasil analisa dari pihak dinas dan inspektorat bahwa bangunan sekolah ini tidak layak untuk digunakan lagi.

Ia dan orang tua lainnya berharap bangunan bagi para peserta didik segera diperbaiki.

Dikonfirmasi mengenai permintaan para wali murid, Plt kepala Disdik Palangka Raya, Jayani, mengatakan jika tidak ada penutupan pada sekolah tersebut. Namun orang tua murid justru menganggap sekolah ditutup.

Ia menegaskan pada saat pertemuan dengan tim ahli dari UPR dan inspektorat yang memeriksa kondisi tanah, bangunan SDN 14 Palangka tidak ditutup tapi agar tidak beraktivitas di sekolah.

“Bangunan itu sangat berbahaya, kemarin diputuskan bahwa diminta oleh tim ahli pertanahan bahwa jangan ada aktivitas kegiatan pembelajaran di situ,” jelasnya.

Jayani menuturkan robohnya bangunan sekolah disebabkan struktur tanah di sekolah tergerus oleh air. Instruksi dari Pak Wali Kota, jika sudah mendapatkan tanah di sekitar situ, akan dibangun kembali gedung sekolah yang baru.

“Masalahnya sekarang mencari tanah di sekitar situ tidak mudah. Pembangunan tidak akan di lokasi yang sama karena sangat berbahaya,” urainya. (yud)