BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemprov Kalimantan Tengah melalui Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng menggelar pertemuan bersama dengan petani Kopi dan Kakao se-Kalimantan Tengah, yang digelar di Aula Hotel Royal Global, Palangka Raya, Rabu (23/11/2022).
Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng H. Rizky R. Badjuri melalui Kepala Bidang Perbenihan dan Budidaya Ovi Luthfia Faizal menjelaskan, pertemuan tersebut digelar dalam rangka untuk memberikan pembekalan kepada petani Kopi dan Kakao dari sisi kelembagaan dan teknik.
“Dari segi kelembagaan ini penting, karena kalau mereka bertani tetapi sendiri-sendiri itu kurang terkoordinasi dan juga kurang informasi. Sehingga kita harapkan para pekebun kopi dan kakao bisa membentuk kelompok atau kelembagaan, sehingga proses transformasi pengetahuan dan bantuan itu dapat lebih mudah dan terkoordinasi,” harapnya.
Selain hal tersebut, tambah Ovi Luthfia Faizal dari segi teknis pihaknya juga membekali kepada petani pekebun kopi dan kakao dengan pengetahuan berkaitan dengan teknik bagaimana budidaya kopi dan kakao di Kalimantan Tengah agar pertumbuhannya bisa berjalan dengan baik.
“Golnya tentu pengembangan kopi dan kakao di Kalimantan Tengah bisa berkembang dengan baik, dan hasil produksinya cukup baik, sehingga kita harapkan bisa memenuhi kebutuhan pasar kopi dan kakao di Provinsi Kalimantan Tengah, dan juga nanti bisa memasarkan ke wilayah Provinsi lain,” ucapnya.
Sementara itu, sejauh ini jelas Faizal berdasarkan data, petani kakao di Kalteng banyak berada di wilayah timur Kalteng, yang paling tinggi ada di wilayah Kabupaten Barito Utara, Barito Selatan, Murung Raya, Barito Timur. Sedangkan untuk wilayah barat Kalteng ada beberapa, seperti di Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Untuk petani kakao paling banyak berada di wilayah timur, sedangkan untuk wilayah barat hanya ada sedikit, beberapa seperti di Kotim,” ujarnya.
Sedangkan untuk kopi, sejauh ini beber Faizal hampir semua Kabupaten dan Kota di Kalimantan Tengah ada petani kopinya.
“Di 13 Kabupaten dan 1 Kota itu ada semua, artinya ada petani kopi, tetapi yang terbesar ada di wilayah Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau,” demikian Faizal. (asp)