BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalimantan Tengah memastikan terus menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok dan LPG menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Masih meroketnya harga LPG subsidi 3 kilogram di tingkat pengecer membuat Pemerintah Provinsi Kalteng terus melakukan pemantauan baik di tingkat agen, pangkalan dan pengecer. Menekan kemungkinan meningkatnya harga LPG subsidi di tingkat pengecer, pemerintah provinsi bahkan telah menetapkan HET di tingkat pengecer.
Kepala Disdagperin Provinsi Kalteng, Aster Bonawaty, melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Misnawati, mengatakan saat ini Gubernur Kalteng Sugianto Sabran telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) hingga ke tingkat pengecer. HET di masing-masing wilayah berbeda, dihitung dari distribusi ke tangan pertama, tangan kedua hingga sampai ke pengecer.
“Untuk Palangka Raya HET tingkat pengecer Rp.35.000,00 Paling tinggi di Murung Raya dengan Rp.55.000,00 untuk gas LPG 3 Kilogram,” katanya, Sabtu (17/12/2022).
Ia mengungkapkan memang tidak bisa menghindari adanya pengecer untuk LPG subsidi. Sehingga pemantauan dan sidak pasar terus dilakukan mencegah terjadinya kenaikan tidak wajar bagi masyarakat. Pemeriksaan stok dan pasokan LPG terus dilakukan mencegah adanya kelangkaan maupun penimbunan.
“Pada kegiatan Rakorda yang kita laksanakan juga mengundang para agen LPG. Kita ingin sama-sama menjaga stabilitas harga. Jika menemukan gas LPG 3 kilogram melebih HET yang ditentukan, segera laporkan ke Satgas Ketahanan Pangan. Karena saat ini yang ditindak bukan hanya pangkalan, namun pengecer juga bisa ditindak,” tegasnya. (yud)