BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Dampak banjir yang sering terjadi di daerah Jalan Anoi kota Palangka Raya, menimbulkan dampak yang dirasakan oleh masyarakat salah satunya akses jalan yang rusak dan membuat inisiatif masyarakat untuk melakukan perbaikan jalan secara swadaya.
Atas masalah yang terjadi jalan rusak tersebut, membuat masyarakat melakukan perbaikan sendiri karena menurut mereka menunggu pemerintah masih belum ada langkah untuk perbaikan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua I DPRD Kota Palangkaraya Wahid Yusuf mengatakan, Sebenarnya pemerintah kota Palangka Raya, semenjak covid-19 melanda masyarakat harus tahu bahwa di tahun 2021 itu tidak ada kegiatan untuk infrastruktur.
“Karena kita tahu pada saat itu rasionalisasi semua anggaran, hanya untuk ditujukan dalam penangan covid, dan itu 50 persen pusat langsung yang memotong, itu harus digaris bawahi,” ucapnya, Jumat (3/2/2023).
Kemudian DPRD dan Pemerintah Kota Palangka Raya, di tahun 2021 melakukan hal yang mengejar pembangunan infrastruktur yaitu dengan, melakukan peminjaman ke pemerintah pusat itu pinjaman kegiatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
“Dimana pada saat itu kita mendapat pinjaman, yang mana hal tersebut sudah kita lakukan beberapa pembangunan yang bisa kita lihat, mungkin jangan kita lihat di jalan Anoi saja, karena disana hanya satu dari beberapa, karena tidak semua bisa terealisasi, ada juga beberapa yang belum dibangun misal contoh seperti daerah Bereng Bengkel belum disentuh,” tambahnya.
Jadi melihat kemarin untuk pembangunan besar itu, seperti jalan-jalan utama dulu contoh seperti Jalan Rajawali, pembangunan besar-besaran, seperti gorong-gorong dan drainase, yang rawan.
“Memang untuk di Jalan Anoi ini, juga Insya Allah, kalau tidak tahun ini atau diperubahan akan dikerjakan, memang tidak semudah membalikan telapak tangan, dan ditangani pun bukan hanya jalan Anoi karena banyak jalan yang pasti akan diperbaiki dan dikerjakan,” pungkasnya. (udi)
