Palangka Raya

Program Kemitraan Perkebunan Diharap Tingkatkan Kesejahteraan

disbun

, – Kehadiran para investor atau perusahaan yang bergerak pada sektor selain diharapkan menjadi salah satu sektor unggulan, tentunya diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar perkebunan.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi , H. Rizky R. Badjuri saat ditemui menjelaskan, kalau dulu ada yang namanya program plasma 20 persen bagi masyarakat, namun yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana ketika tidak ada lagi tanah yang bisa dialokasikan untuk program tersebut.

“Jadi menyangkut hal itu, beberapa waktu lalu kementerian telah memberikan solusi. Salah satunya melalui program kemitraan, nah untuk kemitraan itu bisa memaksimalkan potensi-potensi yang ada di masyarakat khususnya disekitar perkebunan,” ucapnya.

Lanjutnya, misalnya ada pertenakan atau pertanian dimana masyarakatnya memiliki basic di bidang tersebut. Selain itu bisa juga kemitraan lainnya seperti penyediaan alat berat, atau angkutan seperti penyewaan. Dimana sudah ada kesepakatan antara pihak perusahaan dan masyarakat, dengan batasan hasil 20 persen.

Adapun batasan hasil 20 persen tersebut, tambah Rizky, saat ini sebenarnya masih belum ada hitungan resmi dari pihak Kementerian. Namun, dengan adanya pendekatan musyawarah dan mufakat, antara perusahaan dan masyarakat sehingga program kemitraan dapat berjalan dengan sebagaimana mestinya.

“Harapannya hasil yang didapatkan (dari kemitraan) ini dapat berkelanjutan. Namun, perlu diperhatikan juga misalkan mohon maaf kalau hanya untuk bulanan saja, atau hanya berupa uang talangan saja bagi perusahaan itu sedikit ya,” imbuhnya.

Nantinya, dari kemitraan itulah potensi-potensi yang ada di desa sekitar perusahaan perkebunan dapat dimaksimalkan. Harapannya yang 20 persen tersebut terus didorong, hingga program kemitraan itu yang wajib dilaksanakan.

Selain itu, sebagai contoh kemitraan yang dilakukan adalah desa-desa misalnya berada di kawasan estate, dimana hasil pertanian berupa beras bisa juga dijadikan sebagai komoditas yang nantinya di , agar dapat didistribusikan kepada perusahaan-perusahaan dengan harga yang bersaing.

“Karena selama ini tak dapat dipungkiri produksi beras Kalteng, sering keluar daerah lalu di-packing lalu dijual kembali ke Kalteng. Sehingga kami berharap, agar kemitraan yang dibangun dapat benar-benar menjadi salah satu bagian dalam daerah yang berkelanjutan. (asp)

Beritahu Saya Setiap Ada Berita Terbaru OK No thanks