BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Sampai saat ini Pemprov Kalteng terus melakukan kegiatan mengefektifkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk mencegah stunting dan kematian ibu dan bayi, meski angka prevalensi stunting di Kalteng terus menurun.
“Stunting di Kalteng terus menurun dari 41,3 persen pada tahun 2013 dan 34 persen di tahun 2018. Berdasarkan hal ini, Provinsi telah melakukan percepatan penurunan stunting sebagai prioritas,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalteng, H. Nuryakin belum lama ini.
Sekda membeberkan, Pokjanal Pembinaan Pos Pembinaan ada, sehingga Posyandu harus diaktifkan dan diimplementasikan dari tingkat desa, kecamatan, sampai ke Kabupaten/Kota.
“Tahun 2023 harus mulai aktif dan serius mengembangkan Pokjanal Posyandu dari tingkat desa sampai tingkat Kabupaten/Kota hingga ke Provinsi,” harap Nuryakin.
Lebih lanjut, dirinya menuturkan, adanya koordinasi yang baik dan sinergitas program serta aktivitas, sehingga data kegiatan Posyandu dapat terinventarisasi, karena untuk melihat kesehatan dasar dan pelayanan di tingkat wilayah, Posyandu menjadi salah satu hal yang sangat penting.
“Kita semua bertanggung jawab atas kelangsungan dan perkembangan Posyandu,” pungkas Nuryakin. (asp)
