BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemprov Kalteng menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi bersama Mendagri Tito Karnavian secara virtual dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Senin (10/4/2023).
Rapat tersebut dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng, H. Nuryakin. Dalam arahannya Tito mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis inflasi di bulan Maret 2023 yakni 4,97 persen (y-o-y), mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya.
“Tingkat inflasi Indonesia berada di urutan delapan tingkat inflasi terendah dari 24 negara G20, artinya kinerja kita sudah cukup baik,” ucapnya.
Tito menambahkan, angka 4,97 persen tersebut merupakan angka inflasi yang terkendali, untuk itu ia berharap, ke depannya bisa turun hingga 3-4 persen sesuai target.
“Saya kira ini sudah cukup baik, terima kasih kepada Pemerintah Pusat yang selalu rutin melaksanakan kerja sama, dan Pemerintah Daerah yang selalu melakukan segala upaya agar inflasi kita tetap terjaga,” imbuhnya.
Tito mengungkapkan, salah satu komoditas penyumbang inflasi terbesar di bulan Maret 2023 adalah tarif angkutan udara, selanjutnya, BBM, beras, cabai rawit, dan rokok kretek filter.
“Kita masih punya waktu dua minggu menuju Hari Raya Idul Fitri, kita perlu antisipasi agar tidak terjadi lonjakan. Beberapa upaya yang perlu dilakukan adalah menggelar operasi pasar murah, pemberian bansos bagi yang tidak mampu, mengecek kecukupan supply pangan daerah masing-masing, dan melakukan intervensi jika terjadi kenaikan komoditas tertentu,” tukasnya.
Sementara itu, Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Putranto menyampaikan dalam paparannya bahwa menjelang Hari Raya Idul Fitri, komoditas cabai rawit mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan di minggu pertama bulan April 2023.
“Sedangkan beras dan telur menjadi dua komoditas yang memberi andil kenaikan harga utama di minggu pertama bulan April 2023,” pungkasnya. (asp)