BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Walaupun saat ini Indonesia tengah dilanda pandemi Corona Virus Disease 2019 Covid-19, proses pendidikan harus tetap berjalan. Salah satunya seperti persiapan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), dimana hal ini mendapat perhatian dari kalangan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng).
Menurut Anggota DPRD Kalteng Kuwu Senilawati, proses penerimaan peserta didik baru merupakan hal yang lazim dilaksanakan oleh sekolah tiap tahunnya. Namun di situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini, dirinya menilai perlu adanya penerapan protokol keamanan kesehatan bagi para siswa, agar terhindar dari Virus Corona.
“Sebenarnya penerimaan siswa baru itu hal yang lazim dilakukan oleh sekolah tiap tahun, baik dari tingkat dasar hingga tingkat SMA maupun perguruan tinggi/Universitas. Namun dengan adanya situasi pandemi saat ini, tentunya pihak sekolah juga harus menerapkan standar protokol keamanan kesehatan bagi seluruh peserta didik,” kata Kuwu, saat dibincangi wartawan, di gedung dewan, Jumat (22/5/2020).
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini menjelaskan, standar protokol keamanan kesehatan yang harus diterapkan oleh sekolah kepada para peserta didik adalah penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, serta para peserta didik diwajibkan untuk sesering mungkin mencuci tangan.
“Kita tidak ingin peserta didik yang merupakan calon generasi penerus bangsa ini terpapar oleh bakteri dan virus, seperti Virus Corona yang saat ini sudah mewabah hingga ke Bumi Tambun Bungai. Oleh karena itu, pihak sekolah diharapkan menerapkan standar protokol keamanan kesehatan seperti mewajibkan peserta didik untuk menggunakan masker dan sesering mungkin cuci tangan,” harap Sekretaris Komisi III DPRD Kalteng, yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) meliputi pendidikan, kesehatan dan kepariwisataan ini.
Selain itu, di samping adanya penerapan protokol keamanan kesehatan, dalam proses belajar mengajar perlu adanya pembatasan jarak antar siswa, sehingga para siswa bisa terhindar dari kontak fisik satu sama lain.
“Kita juga minta agar nantinya pihak sekolah bisa memberi jarak pada tiap-tiap siswa sehingga para peserta didik terhindar dari kontak fisik, yang menjadi salah satu sarana penyebaran Virus Corona. Bahkan kalau perlu terapkan sistem pembelajaran secara bergantian atau sistem shift,” pungkas politisi dari Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) ini. (ega)