Sebelum Tenggelam, Korban Pamit Kerja Kelompok

IMG 20230828 WA0007
Yardi, orang tua korban tenggelam

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Rasa duka masih menyelimuti Yardi (53), orang tua dari Samsudin (14) siswa kelas II SMPN 8 Palangka Raya yang dikabarkan tenggelam di DAS Kahayan.

Hingga hari kedua pasca dikabarkan tenggelam, keberadaan anak bungsu dari empat bersaudara tersebut masih belum ditemukan.

Selain melibatkan Basarnas dan relawan gabungan dalam proses pencarian, penyisiran turut dilakukan sendiri oleh keluarga korban. Baik menggunakan perahu maupun metode penyelaman.

Yardi, menuturkan jika mengetahui anaknya tenggelam sekitar pukul 17.30 WIB, Minggu (27/8/2023) kemarin. Saat itu dua teman anaknya datang dan menginformasikan hal mengejutkan tersebut.

Padahal saat pergi keluar rumah pada pukul 14.30 WIB, anaknya tersebut pamit untuk kerja kelompok.

“Pamitnya kerja kelompok, tidak tahu malah menyimpang ke sini. Padahal tidak mahir berenang,” katanya saat di lokasi kejadian, Senin (28/8/2023).

Ia pun menuturkan, berbagai upaya telah dilakukan keluarga untuk membantu proses pencarian, baik secara mistis maupun pencarian manual.

“Terakhir keluar rumah pakai baju kaos warna hijau dan celana pendek hitam. Saya mohon agar tim gabungan bisa segera menemukan anak saya,” ucap pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang urut tersebut.

Yardi mengungkapkan, jika anaknya tersebut tidak pernah meminta apapun dalam kesehariannya dan berperilaku baik. Ia bahkan tidak memiliki firasat apapun sebelum anaknya tenggelam.

“Hanya anehnya, empat hari sebelum ini saya itu belikan korban, tas, baju, bantal dan celana. Padahal korban tidak pernah minta, tuturnya. (yud)