Pengusaha Pempek Palangka Raya Tewas Diseruduk Pikap

Personel Satlantas Polresta Palangka Raya melakukan olah TKP di lokasi kejadian

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Nasib nahas dialami Asyuraddin (52). Pria yang dikenal sebagai pengusaha kuliner pempek Palembang di Kota Palangka Raya tersebut harus meregang nyawa setelah terlibat kecelakaan di bawah Jembatan Kahayan, Jalan Pierre Tendean, Selasa (6/4/2021) lalu.

Meski sempat dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan medis, korban yang sering dikenal Pak Radin tersebut meninggal dunia pada Kamis (8/4/2021) sekitar pukul 07.00 WIB.

Kasat Lantas Polresta Palangka Raya, AKP Rikky Operiady, membenarkan kecelakaan maut tersebut. Dijelaskan, kecelakaan bermula saat satu unit mobil pick up yang dikemudikan Satri, warga Pahandut Seberang Palangka Raya, melintas di Jembatan Kahayan.

Sesampainya di ujung jembatan, tiba-tiba meluncur pengendara sepeda motor langsung berbelok ke kanan memasuki Jembatan Kahayan. Karena jarak yang sudah dekat, pick up tidak bisa menghindar dan menabrak sisi sebelah kanan motor.

“Sudah kita tangani dengan melakukan olah TKP. Kita juga mengamankan rekaman CCTV yang ada di Kawasan tersebut,” katanya, Kamis (8/4/2021).

Ia menjelaskan, pada sisi ujung jembatan telah terpasang rambu peringatan dilarang untuk putar balik (U-Turn). Rambu putar balik di Kawasan tersebut berada di Jalan Pieere Tendean. Saat itu korban langsung berbelok kanan tanpa memperhatikan arus lalu lintas di Jembatan Kahayan.

“Untuk penetapan siapa yang bersalah maupun tersangka dalam kecelakaan ini masih menunggu gelar perkara yang akan kita lakukan,” tegasnya.

Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kembali di kawasan itu, ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi peraturan lalu lintas dan rambu yang telah terpasang di sudut jalan.

Masyarakat diharapkan tidak melakukan pelanggaran lalu lintas seperti melawan arus, melanggar lampu merah maupun rambu yang terpasang. Mengingat mobilitas kendaraan di Kota Palangka Raya cukup tinggi.

“Pemasangan rambu larangan putar balik tentunya dilakukan untuk keselamatan masyarakat karena saat melewati Jembatan Kahayan dalam posisi menurun dan dalam kecepatan di atas rata-rata. Ditambah dengan sudut pandang terbatas,” jelas mantan kasat lantas Polres Gunung Mas tersebut. (yud)