BALANGANEWS, PULANG PISAU – Bisnis rumah makan, kue atau cemilan di Kota Pulang Pisau itu sudah biasa dan mulai marak dilakoni masyarakat lokal maupun pendatang.
Tapi, kalau bisnis kedai kopi? Itu adalah hal baru di Kota Pulang Pisau. Bagaimana animo masyarakat terhadap minuman kopi kekinian yang saat ini mulai eksis di wilayah Kota Pulang Pisau, yuk kita intip juga bagaimana prospek bisnisnya.
Jika kita melintas di Jalan Oberlin Metar, atau dulunya disebut Jalan Pemda di sore atau malam hari, maka kita akan menemukan dua buah kedai kopi kekinian yang baru memulai usahanya beberapa minggu ini, yakni Kedai Kopi Dunya Coffee, dan Kedai Akademi Kopi.
Sejak pertama buka, dua kedai kopi kekinian tersebut sudah diserbu warga Kota Pulang Pisau, terutama kaum milenial muda. Dengan memesan 1 menu minuman kopi kekinian berbahan dasar kopi, susu dan krimer, mereka nampak santai dan rileks bersama rekan-rekannya.
“Seru-seruan aja bang, kumpul sama teman-teman sambil ngopi susu, sekalian melepas rasa jenuh juga,” kata Rizki, salah seorang pelanggan kopi kekinian saat dibincangi BALANGANEWS.COM, Sabtu Sore (31/10/2020).
Pemilik Kedai Kopi Dunya Coffee, Fadli mengatakan, usaha kedai kopi kekinian yang dirintisnya di Kota Pulang Pisau ini diakuinya masih kecil-kecilan. Tempatnya pun masih seadanya di depan rumah makan milik Ibunya.
“Peralatan seadanya saja bang, mesin espresso maker ukuran kecil, manual brew V 60, French Press, Kattle atau teko, dan Grinder ukuran sedang, cuma itu alat-alat meracik kopi yang kita punya, sambil melihat perkembangan animo pembeli, kalau prospeknya bagus nanti alat kita tingkatkan,” ucap Fadli.
Fadli mengaku belajar jadi Barista kopi secara otodidak bersama teman-temannya di Banjarmasin. “Sambil kuliah saya kumpul sama anak-anak Barista di Banjarmasin, teman-teman suka ngajarin, akhirnya saya bisa meracik kopi sendiri,” ujar Fadli lagi.
Jenis kopi yang ditawarkan Fadli pun cukup beragam, ada kopi Arabica Toraja, Arabica Wamena, Arabica Gayo, Robusta, dan Kopi Liberika lokal asli dari petani kopi di Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau.
“Yang Liberika ini lebih kuat rasa pahitnya, cocok juga untuk kopi kekinian karena dipadukan dengan susu sehingga rasa pahitnya lebih soft,” ungkap Fadli.
Penikmat black coffee warga Pulang Pisau, Iwan, mengaku senang dengan munculnya kedai-kedai kopi di wilayah Kota Pulang Pisau. “Sebenarnya cukup banyak warga Pulang Pisau penikmat kopi, tapi masih sedikit yang ngerti kopi,” kata dia.
Menurut Iwan, dengan adanya kedai-kedai kopi ini setidaknya dapat memperkenalkan citarasa kopi yang sesungguhnya kaya dan beragam.
“Kopi itu bukan saja soal rasa pahit, tapi lebih dari itu citarasanya sangat kaya, aromanya khas, dan ada khasiatnya juga,” sebutnya.
Ditambahkannya, kopi juga bisa dipadukan dengan bahan-bahan minuman lain seperti susu, krimmer, dan ditambah es sehingga menciptakan citarasa baru atau kopi kekinian dengan berbagai varian rasa.
“Kopi kekinian memang lagi booming tahun 2020 ini, sekarang sudah masuk ke Pulang Pisau, rasanya Pulang Pisau lebih ramai saja, dan prospeknya bisnis kopi kekinian ini kelihatannya bagus,” tukas Iwan. (nor)