Berada di Jalur Lintas, Pulang Pisau Harus Punya Ikon Daerah

Tandean
Ketua Komisi I DPRD Pulang Pisau Tandean Indra Bela ST

BALANGANEWS, PULANG PISAU –  Anggota DPRD Pulpis dari Partai Golkar Tandean Indra Bela                      menyebut posisi Pulang Pisau cukup strategis berada di jalur lintas. Seharusnya Pulang Pisau sudah memiliki ikon daerah sehingga memberikan kesan ciri khas bagi warga yang melintas di wilayah kabupaten berjuluk Bumi Handep Hapakat tersebut.

“Sudah sepatutnya kabupaten ini mulai memikirkan untuk membangun sebuah Ikon atau hal yang khas untuk menjadi identitas daerah,” kata Tandean, Minggu (29/8/2021).

Simbol tersebut menurut Tandean, bisa berupa tugu, monumen, bangunan atau dalam bentuk lain misalnya panganan kuliner, bahkan hasil-hasil kerajinan daerah.

“Wilayah Pulang Pisau ini  berada di jalur lalu lintas, mereka yang bepergian dari Banjarmasin menuju Palangkaraya atau sebaliknya,  seringkali menjadikan daerah kita sebagai tempat persinggahan. Ini harusnya jadi peluang untuk bisa mengenalkan daerah kita melalui ikon atau simbol daerah. Bisa itu bangunan berupa tugu, monumen atau bahkan yang lebih kreatif berupa makanan khas Pulang Pisau yang tidak ada duanya ditempat lain,” ujar politisi Golkar ini.

Dijelaskan Tandean lagi, ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah Daerah, para cendikiawan, mahasiswa serta semua lapisan masyarakat yang memiliki ide-ide kreatif yang mungkin bisa di sumbangkan untuk membangun ikon daerah tersebut. Jika ciri khas sudah dibentuk maka, kedepan sekali dua kali orang melintasi Bumi Handep Hapakat , maka menurut Tandean orang akan langsung ingat bahkan bisa bercerita kepada yang lain jika Pulang Pisau itu kabupaten seperti apa.

“Kita lihat saja seperti di sampit ada ciri khasnya, gerbang Selamat Datang dan tugu jelawat yang begitu terkenal. Lalu di kabupaten Hulu Sungai Selatan ada Ketupat Kandangan,  kemudian di Katingan ada Durian Kasongan semua punya ciri khas masing-masing. Nah, jika kita bisa menciptakan ciri itu mulai dari sekarang. Maka generasi berikutnya hanya bertugas menjaga dan mempertahankannya saja,” tutup Tandean. (nor)