BALANGANEWS, PULANG PISAU – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pulang Pisau, yang juga Ketua Komisi II Yoppy Satriadi mengingatkan warga di seluruh penjuru Bumi Handep Hapakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di musim kemarau saat ini.
Legislator Muda PDIP Pulang Pisau ini selalu berkoordinasi dengan Tim Satgas Bencana Alam atau Tim Siaga Karhutla agar meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan fisik serta mental jika sewaktu-waktu kembali terjadinya Karhutla. Terutama pada wilayah Desa Tumbang Nusa, Desa Tanjung Taruna dan Kelurahan Kameloh Baru (bagian administrasi Kota Palangka Raya).
“Sekalipun di tengah pandemi, kami selaku wakil rakyat juga tetap berkoordinasi dengan seluruh relawan partai kami, TNI/Polri, Dinas Perhubungan, Satpol PP dan aparatur desa setempat,” katanya.
“Juga dengan pihak kelurahan, kecamatan, BPBD, dinas sosial, dinas ketahanan pangan serta lainnya yang masuk dalam Tim Satgas Siaga Karhutla,” tambahnya, Kamis (22/7/2021).
Yoppy juga mengimbau kepada warga di seluruh 8 kecamatan, 4 kelurahan dan 95 desa agar mempelajari kejadian-kejadian yang telah terjadi seperti Karhutla pada 2014 dan 2015 yang lalu. Sehingga, jika menghadapi situasi kondisi darurat, warga tidak panik, namun tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan diri ketika menghadapi bencana alam.
“Begitu banyak cara kita supaya mengetahui bagaimana cara. Tips serta strategi ketika menghadapi bencana alam terutama Karhutla baik ketika di jalan, rumah, perkantoran bahkan tempat-tempat vital serta strategis lainnya dengan cara menyaksikan video tutorial tips mengatasi keadaan darurat dengan efektif pada platform khusus media sosial. Seperti Youtube, Facebook, Twitter, Instagram. Follow akun-akun siaga bencana seperti akun official BMKG, BPBD, Info-info daerah yang up to date,” terangnya.
Dengan begitu, lanjut Yoppy, dapat meminimalisir segala kemungkinan terburuk atau setidaknya tahu tentang pertolongan darurat, tempat-tempat berlindung, bagaimana sikap dan reaksi ketika menghadapi secara langsung bencana Karhutla.
“Maka bukan hanya melindungi diri, namun juga melindungi orang-orang yang kita sayangi. Penting juga dalam menyimpan dokumen pribadi, menyiapkan makanan yang murah dan cepat saji agar tidak mengalami kesulitan mendapatkan nutrisi ketika bencana alam melanda,”
“Selalu sediakan P3K, item-item darurat yang diperlukan ketika survival. Saling menjaga komunikasi dengan keluarga yang jauh maupun dekat, saling tukar informasi keadaan terkini serta situasi kondisi peristiwa alam yang terjadi di seluruh belahan dunia, karena teori tanpa diimbangi dengan praktek di lapangan hanya sia-sia saja,” tutupnya. (nor)