Manakala sayapku kaku mendamba lembut sebuah belaian
Aku terjatuh, terpuruk, tersungkur haru
Aku tidak kenapa-kenapa tapi seperti sedang meronta
Aku sakit, tanpa darah, tanpa nanah
Manakala aku merapuh
Harapan terasa kian menjauh
Aku lemah, resah, gelisah
Aku tidak melakukan apa-apa tapi diberi hina
Aku hancur, lebur dengan luka tak terukur
Bahkan saat aku setia
Aku justru teraniaya
Bahkan saat aku menerima
Aku justru diperdaya
Tak ada cinta yang apa adanya
Atau,
Aku yang tidak sempurna?
Kutunggu jawaban, tanpa kepastian
Kelak,
Ketika sayap kembali berguna
Aku harus berhenti merana
Mencari Bahagia
Mengganti Air mata
Palangka Raya, 2020