Ketika berpijak di ujung kota
Kuingat ada cerita yang tersembunyi hangat, melekat, erat, namun menjerat
Bait demi bait syair yang terukir
Juga kenangan jingga di pelupuk mata yang terpaksa harus diusir
Ada apa? Ada rindu
Kepada siapa? Orang yang sama
Apakah berbalas? Tak kunjung jua
Masih saja? Tak berujung sepertinya
Senja, adalah saksi tentang jatuh hati dan patah hati
Adalah saksi tentang tawa dan air mata
Adalah saksi tentang keyakinan pada sebuah harapan
Adalah saksi penerimaan pada setiap keadaan
Sakit, adalah rasa yang terlampau sadis
Adalah kita yang terpecah belah menjadi derai yang tragis
Adalah kamu yang tak tahu bahwa aku menangis
Adalah kasih yang sangat lama sudah tertepis
Aku bingung,
Apa bahagia kurasa setelah kehilangan ini?
Apa tak sengsara perasaan yang mengalir ini?
Apa mudah untuk mengganti lagi?
Senja di ujung kota masih sama seperti sebelumnya
Ada rasa, pahit saja
Karena manis tak bersisa
Tersebab ingkar yang pada akhirnya sangat menyiksa
Senja di ujung kota masih sama seperti sebelumnya
Ada rindu, di aku saja
Sebab rasamu sudah sirna
Bak pelangi yang hanya hadir sementara
Palangka Raya, 2020