kura-kura pun setuju jika drakula memakan satu kakinya lagi. Tersebab kura-kura percaya jika drakula akan merawatnya sepenuh hati.
Kini kaki kura-kura tersisa dua, tentu ia semakin sulit dalam berjalan. Namun tak apa baginya, yang penting kekuatan drakula telah bertambah sepenuhnya.
Hari pun berganti, keadaan kura-kura semakin memprihatinkan. Ia sulit dalam bergerak dan mencari makan. Drakula pun tak terlihat ada untuknya. Hingga pada akhirnya, drakula datang dalam keadaan yang lemah. Ia meminta kura-kura untuk menyerahkan dua kakinya kembali agar kekuatan kembali datang.
Tentu kura-kura merasa enggan, sebab jika kura-kura mempersilakan drakula memakan dua kakinya lagi, maka kura-kura tak akan memiliki kaki lagi dan itu akan membuat kura-kura kesulitan dalam menjalani kehidupan.
Tapi rasa iba kembali dirasakan oleh kura-kura saat drakula semakin terlihat lemah dan tak berdaya. Dengan kerelaan, kura-kura pun hidup tanpa memiliki kaki satu pun. Semua telah diberikannya untuk sang drakula. Kura-kura berharap, hidupnya tetap berarti dengan kesetiaan drakula. Sebab kura-kura merasa bahwa drakula pantas untuk menerima pemberiannya tersebut.
Tapi nyatanya, semua tak sesuai dengan pemikiran kura-kura. Karena rasa ibanya yang berlebihan kepada drakula, ia lupa untuk iba kepada dirinya sendiri. Drakula telah ingkar janji dan meninggalkan kura-kura sendirian dalam keadaan yang semakin pedih.
Kura-kura pun menangis dalam sepi, air mata pilu terus diteteskannya hingga akhirnya nyawanya berakhir begitu saja. Di tempat lain, drakula masih saja memangsa makhluk-makhluk lain dengan sesukanya dan dengan cara jitunya dalam mengelabui mangsa.
Sungguh malang nasib kura-kura, ia mati untuk menyelamatkan sosok yang begitu kejam dan licik. Harusnya kura-kura bisa lebih cerdik. Harusnya kura-kura bisa berpikir lebih jeli. Namun sayang, semua sudah terlambat. Kepercayaannya dibalas dengan dusta yang luar biasa. Ternyata, untuk percaya kepada suatu hal terkadang memerlukan pemikiran tajam agar tak ada yang dirugikan dan hidup tetap terselamatkan.