Yaitu hari perpisahan Coffe dan Ketty. Malam itu, sahabat baik majikan Coffe menyampaikan niatnya untuk membawa Ketty ikut dengannya keluar kota. Orang itu ingin merawat dan menjaga Ketty dengan baik. Sang majikan pun mencoba membuat Coffe mengerti akan itu semua. Namun, kesedihan Coffe menggumpal dan tidak mampu menerima kenyataan untuk berpisah dengan Ketty.
Lalu, suara lembut dan tatapan penuh arti dari mata Ketty membuat Coffe seolah memahami bahwa persahabatan mereka akan tetap hangat meski tak bersama lagi, meski tak bermain lagi, meski tak melewati hari berdua lagi. Sudah saatnya, Ketty menerima pelukan dari majikan yang akan mencintainya sepenuh hati. Layaknya apa yang dirasakan oleh Coffe selama ini.
Ketty pun pergi meninggalkan Coffe. Coffe hanya memandangnya dari balik kaca jendela. Entah, apakah akan bertemu kembali atau tidak. Tapi, kenangan yang pernah tercipta sangat berarti. Kisah Coffe dan Ketty seolah memberi sebuah pesan; tak selamanya, bisa bersama dengan sosok yang selalu diinginkan. Kadang, perpisahan menghadirkan jalan yang lebih baik. Seperti kehidupan Ketty yang sekarang; ia bahagia bersama cerita cinta di kehidupan istimewanya. Ia telah menjadi hewan kesayangan dari seseorang dan ia bukan lagi binatang paling sedih yang hidup di jalanan.