Semusim berlalu tawamu masih melekat tepat di depan mata
Senyummu bak bulan sabit terukir indah dengan lekuk yang sempurna
Suaramu selalu terngiang sebelum sempat menutup hari
Kini tiada lagi, kini menjadi sepi
Semusim berlalu janji terucap tak saling meninggalkan
Nyatanya, kini perasaan telah terabaikan
Semusim berlalu masih terlalu banyak harapan
Namun, detik ini semua telah terhapuskan
Musim gugur seolah bercerita
Saat-saat kita bersama
Musim gugur seakan berbisik
Rinduku khawatir akan mengusik
Musim gugur luar biasa
Musim gugur terlalu sempurna
Tapi, saat ini kau ada dimana?
Tega kau biarkan aku merana
Semusim berlalu damai indah sesaat memejamkan mata
Merasa tenteram tak khawatir akan lara
Kini, suka dan duka
Aku sendiri menahan pedih agar tak sengsara
Palangka Raya, 2020