Oleh: Siti Naimah, Mahasiswa Fakultas Pertanian, Program Studi Agribisnis, Universitas Palangka Raya
Mahasiswa Universitas Palangka Raya memanfaatkan area kost/ rumah sebagai tempat penanaman hidroponik, terutama bagi mahasiswa yang tinggal di tempat yang minim tanah subur. Pemanfaatan lahan sempit ini sangat berguna bagi mahasiswa salah satu nya menghemat pengeluaran, sayur atau buah yang bebas dari pestisida.
Hidroponik merupakan salah satu cara untuk melakukan budidaya tanaman. Berbagai jenis tanaman sayuran dan buah-buahan bisa dibudidayakan dengan menggunakan metode ini. Hidroponik adalah suatu kata yang berasal dari bahasa Yunani, yakni “hydro” yang berarti air dan juga “ponos” yang berarti bekerja dengan air. Teknik ini bekerja dengan tidak ditanam di atas tanah seperti cara tanam pada umumnya, melainkan memakai bantuan dari air. Hidroponik merupakan budidaya tanaman, yang dimana tanamannya ditanam pada air. Namun, pastinya menggunakan bahan dan alat-alat tertentu.
Adapun alat dan bahan serta cara penanamannya adalah sebagai berikut.
1. Penyemaian
Bahan: rockwool, air, bibit selada, tusuk gigi, nampan tempat menampung toko dan air.
Cara Pengerjaan:
a. Basahi rockwool dengan menggunakan air sampai basah, tapi jangan terlalu banyak menampung air.
b. Lubangi rockwool menggunakan tusuk gigi, setelah dilubangi masukkan bibit selada ke dalam rockwool yang sudah dilubangi sebanyak dua bibit per lubang.
c. Setelah selesai memasukkan bibit ke dalam lubang, simpan rockwool yang sudah diberikan bibit tadi ke dalam plastik berwarna hitam. Lalu diamkan selama satu malam.
d. Setelah didiamkan selama satu malam, bibit yang tadi kita tanam akan mengeluarkan benih dan berkecambah.
e. Kemudian simpan benih yang sudah berkecambah ke bawah paparan sinar matahari tidak langsung.
2. Pembuatan Media Tanam
Bahan: net pot, kain kasa, baki (sterofoam)
Cara Pengerjaan:
a. Siapkan baju atau sterofoam. Kemudian lubangi sterofoam sebanyak 6 lubang.
b. Siapkan netpot lalu berikan kain kasa pada bawah netpot untuk tempat air menyerap (air sampai ke akar tanaman).
c. Masukkan nikmat ke dalam bagi atau sterofoam yang sudah dilubangi.
3. Pemindahan Benih ke Dalam Media Tanam
Pemindahan benih dilakukan setelah benih berumur 7 hari. Pindahkan benih yang sudah berumur 7 hari ke dalam netpot yang sudah dimasukan pada lubang sterofoam.
4. Pemupukan dan Pembuatan Nutrisi
Bahan: nutrisi A-B Mix, air, alat pengukur kadar air (TDS), suntikan
Cara pengerjaan:
a. Masukkan air ke dalam baki hingga air mengenai kain kasa.
b. Campur larutan nutrisi A dan nutrisi B atau yang sering disebut dengan larutan nutrisi AB-mix ke dalam air dengan menggunakan suntikan.
c. Ukur kadar air menggunakan alat ukur TDS, sampai target ukuran kadar air mencapai 500 NPM.
d. Jika sudah dicampurkan maka tanaman hidroponik dapat ditempatkan pada paparan sinar matahari tidak langsung.
5. Pemanenan
Tahap terakhir yang dilakukan adalah pemanenan. Setelah umur selada kurang lebih 5 minggu, selada siap untuk dipanen. Namun pemanenan selada hanya dapat dilakukan satu kali.
Manfaat dari tanaman hidroponik sangat banyak, yaitu bebas hama, memaksimalkan ruangan, hemat air, lebih cepat panen, mengurangi penggunaan pestisida.