BALANGANEWS, BUNTOK – Setiap tahun baru tiba, Lewu Betang Nansarunai tetap menjadi objek wisata primadona masyarakat untuk dikunjungi.
Lewu Betang Nansarunai merupakan potensi wisata alam di Desa Sanggu, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan (Barsel) merupakan tanah milik warga, yang memiliki potensi wisata istimewa, yakni berada tepat di alam terbuka sejuk dan rindang.
Semenjak berdirinya lokasi wisata di daerah tersebut, Lewu Betang Nansarunai adalah milik putera asli Desa Sanggu.
Dengan dibangunnya jalan penghubung oleh pemerintah setempat, maka Lewu Betang semakin menjadi ramai dikunjungi wisatawan baik lokal maupun luar.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, tempat wisata Lewu Betang Nansarunai yang berlokasi di Desa Sanggu sepertinya sudah tidak asing lagi bagi warga Buntok dan sekitarnya.
Tempat wisata yang sudah dibuka sejak tahun 2019 itu, mengusung tema alam terbuka bernuansa etnik dayak. Objek wisata ini digagas dan dikembangkan oleh putera daerah asli Desa Sanggu yang menjadi pengusaha di Balikpapan bernama Abriantinus.
Objek wisata Lewu Betang Nansarunai ini banyak dikunjungi wisatawan. Seringkali juga menjadi pilihan untuk kegiatan fun camp (kemping ceria) oleh sejumlah organisasi.
Keasrian dan keindahan alam serta banyaknya spot photo atau photo booth membuat lewu betang nansarunai menjadi lokasi primadona masyarakat, khususnya di Barito Selatan. Bahkan wisatawan dari luar daerah juga sering mengunjungi lokasi yang begitu menawan.
Abriantinus selaku owner wisata Lewu Betang Nansarunai di saat menyelenggarakan perayaan tahun baru 1 januari 2024 di lokasi tersebut menjelaskan, pada awalnya hanya ingin membangun villa untuk tempat peristirahatan pribadi.
Namun setelah selesai dibangun ternyata banyak warga dan wisatawan yang justru tertarik untuk berkunjung, sehingga dengan melihat peluang tersebut akhirnya lokasi ini dijadikan sebagai objek wisata.
Dengan adanya peluang tersebut dirinya mencoba mengurus perijinan. Selama proses pengurusan perijinan pihak-nya tidak mengalami kendala apapun.
“Bahkan pemerintah daerah sangat mengapresiasi karena hadirnya satu lokasi wisata yang baru di Barsel,” katanya, Senin (1/1/2024).
Selain menjadi tempat wisata, lanjut dia, Lewu Betang Nansarunai juga menjadi tempat produksi aneka kerajinan dari kayu. Produk yang dihasilkan di sini bernilai ekonomi tinggi dan berhasil menarik minat pembeli dari luar daerah.
Bukan hanya mengelola lokasi wisata saja, namun dari para seniman lokal Desa Sanggu, juga memproduksi kerajinan dari limbah kayu yang sudah tidak terpakai, dijadikan kreasi yang unik, seperti meja dan kursi.
“Ciri khasnya, pengrajin berusaha menjaga bentuk agar sesuai dengan bentuk kayu aslinya dan itulah salah satu keunikannya,” terangnya.
Diakui Abriantinus, selaku owner dari Lewu Betang Nansarunai ini mengolah kerajinan lokal dan bahkan beberapa waktu lalu pernah dipesan untuk dikirim ke papua dan dipamerkan sebagai salah satu produk ekonomi kreatif yang berasal dari Barito Selatan, Kalimantan Tengah.
Dia mengingatkan kepada masyarakat agar ramah terhadap investasi, mengingat pentingnya kolaborasi dari peran pihak swasta bersama dengan pemerintah daerah dan masyarakat dalam proses pembangunan daerah.
Untuk membangun daerah harus ada sinergi dari semua pihak, baik dari pemerintah, lembaga non-pemerintah dan juga masyarakat.
“Kita harus membuka peluang investasi di daerah, apalagi jika yang menjadi investornya adalah putera/puteri daerah itu sendiri. Kita harus berbangga, artinya daerah kita dibangun oleh kita, dari kita dan untuk kita,” pungkasnya. (lam)