Deklarasi Basno dan Stunting di Barsel

751
Kepala Dinas Kesehatann (Dinkes) Kabupaten Selatan (Barsel), drg. Daryomo

BALANGANEWS, BUNTOK – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Selatan (Barsel), drg. Daryomo mengatakan publikasi stunting dan kegiatan deklarasi Basno adalah salah satu terpenting dalam pembangunan kesehatan terpenuhnya gizi masyarakat pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Kehamilan hingga anak umur 2 tahun merupakan kesempatan emas dalam mencetak generasi berkualitas bebas stunting dan masalah gizi lainnya.

“Intervensi pada periode ini tidak boleh diabaikan, karena menjadi penentu tingkat pertumbuhan fisik, kecerdasan, dan produktivitas seseorang,” kata Kepala Dinkes Barsel, drg. Daryomo, Jum’at (20/1/2023).

Masih dikatakan Daryomo, salah satu penyebab stunting adalah kurangnya akses air bersih dan sanitasi lingkungan. Pemerintah mempunyai program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang terintegrasi dengan program penyediaan air minum sanitasi masyarakat (PAMSIMAS).

“Pilar STBM adalah stop buang air besar sembarangan dengan itu pemerintah kabupaten telah melakukan verifikasi untuk kegiatan publikasi stunting deklarasi Basno di 6 Desa dan 1 kecamatan di Kabupaten Barsel,” ucap Kepala Dinkes Barsel.

Ditambahkan, dengan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah desa Basno di Kabupaten Barsel sesuai target yang ditetapkan, meningkatkan komitmen dan kerjasama antara pemerintah baik sektor kesehatan maupun non kesehatan dalam pembangunan pangan dan gizi untuk mencegah stunting.

“Adapun desa mempunyai predikat buang air besar sembarangan nol (BASNO) adalah di kecamatan Gunung Bintang Awai (GBA), yang patut di contoh bagi di kecamatan lain yang berada di Kabupaten Barsel,” pungkasnya. (lam)