BALANGANEWS, TAMIANG LAYANG – Dalam rangka mengantisipasi unjuk rasa dan mogok kerja di wilayah itu, jajaran Pemerintah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah menggelar apel gabungan.
Apel Gabungan yang digelar di halaman Kantor Bupati Barito Timur, Senin (5/10/2020) dipimpin langsung oleh Bupati Ampera AY Mebas dan dihadiri Kapolres Barito Timur AKBP Hafidh Susilo Herlambang, Kajari Barito Timur Roy Revalino Herudiansyah, Perwira Penghubung Kodim 1012 Btk di Tamiang Layang dan Kelapa OPD dan Anggota Polres, Koramil, Satpol PP, perhubungan dan jajaran ASN di Lingkungan Setda Barito Timur.
Bupati Bartim Ampera AY Mebas dalam amanatnya mengatakan isu akan dilakukan demo secara besar-besaran yang menolak disahkannya undang-undang cipta kerja yang harus dicermati bersama. Pemerintah Indonesia dan pemerintah Kabupaten Barito Timur pada khususnya tidak akan melarang bagi semua pihak yang akan menyampaikan pendapat.
“Namun perlu diketahui bahwa saat ini kita masih berperang melawan pandemi Covid-19, tak terkecuali 125 negara,” kata Bupati, saat diwawancarai awak media, Senin (5/10/2020).
Ditambahkannya, perang melawan Covid-19 tidaklah mudah, karena sampai saat ini belum ditemukan obat yang efektif untuk menyembuhkan pasien yang terpapar Covid-19, selain melakukan pencegahan dan pengobatan bagi yang terkena gejalanya serta bagaimana meningkatkan imun tubuh.
“Selain itu akibat pandemi Covid-19 menyebabkan sebagian masyarakat kehilangan pekerjaan, karena terjadinya penurunan produksi dan tutupnya perusahaan-perusahaan yang terkena pandemi ini,” timpalnya.
Dikatakan Ampera, dalam menghadapi pandemi Covid-19, pemerintah terus berupaya membantu warga melalui program-program bantuan sosial dan program-program pemulihan ekonomi, “sehingga kesiapsiagaan dan kecepatan kita akan diuji,” lanjutnya.
Menurut Bupati, ketika terjadi krisis kesehatan akan berdampak terhadap perekonomian, sehingga harus cepat bergerak membantu warga masyarakat melalui program bantuan sosial, berupa bantuan langsung tunai, bantuan sembako, BLT desa serta membantu UMKM.
“Untuk memulihkan perekonomian, memaksa kita untuk merubah pola pikir dan etos kerja, dari cara-cara biasa menjadi luar biasa,” tandasnya. (yus)
