Pemkab Barito Timur Antisipasi Penyebaran Penyakit ASF Pada Babi

Sekretaris Daerah Barito Timur, Panahan Moetar
Sekretaris Daerah Barito Timur, Panahan Moetar

BALANGANEWS, TAMIANG LAYANG – Pemerintah Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah melakukan gerakan cepat dalam mengantisipasi penyebaran penyakit African Swine Fever (ASF) pada ternak Babi di daerah itu dengan membuat edaran kepada para Kepala Desa/Lurah di daerah itu.

“Betul, kami telah mengirimkan surat Nomor: 524/288/IV.3/DISNNAK tanggal 24 Januari 2022 yang ditujukan kepada Kepala Desa/Lurah supaya waspada dan segera melakukan langkah-langkah antisipasi penyebaran penyakit African Swine Fever (ASF) pada ternak Babi di Kabupaten Barito Timur,” kata Sekretaris Daerah Barito Timur, Panahan Moetar di Tamiang Layang, Selasa (24/1/2022).

Ia mengatakan dalam surat yang telah dikirim dan ditandatangani dirinya selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Barito Timur itu intinya untuk memberikan peringatan dini kepada masyarakat mewaspadai penyebaran virus African Swine Fever (ASF) pada ternak Babi.

Ditambahkan dia, dalam surat itu dirinya meminta kepada masyarakat untuk melaporkan petugas penyuluh lapangan (PPL) atau langsung ke Dinas Perikanan dan Peternakan jika ditemukan Babi yang sakit dan mati dalam jangka waktu 1×2 jam.

Selanjutnya, kata dia jika ada Babi yang mati untuk segera dikubur guna mencegah penularan lebih luas, kemudian melarang pedagang Babi maupun daging Babi keluar masuk di wilayah desa masing-masing yang terindikasi virus African Swine Fever (ASF).

Kemudian lanjut Sekda, jika ada ditemukan kasus untuk segera melakukan isolasi terhadap ternak yang sakit dengan memisahkan dengan yang masih sehat beserta peralatannya, dan kandang Babi yang sakit atau mati harus segera disterilisasi dengan disinfektan lalu dikosongkan selama dua bulan.

Pada kesempatan itu, Sekda Panahan Moetar mengimbau kepada masyarakat supaya selalu menjaga kebersihan lingkungan dan memperhatikan ternak peliharaannya terutama Babi, supaya tidak berkeliaran hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah sedini mungkin penyebaran penyakit African Swine Fever (ASF) pada ternak Babi yang kini kian meresahkan masyarakat. (yus)