BALANGANEWS, TAMIANG LAYANG – Managemen Perusahaan Besar Sawit (PBS) PT. Sawit Graha Manunggal (SGM) menghormati keputusan sekolah yang meliburkan para siswa/siswi yang berasal dari perusahaan tersebut pasca meninggalnya seorang karyawan yang berstatus warga negara Malaysia, akibat terkonfirmasi Covid-19 belum lama ini.
“Terkait adanya kebijakan dari pihak sekolah kita akan ikuti prosedur yang berlaku, namun kami pastikan terkait masalah yang terjadi tim satgas sudah turun serta telah melakukan tracking dan menyatakan bahwasanya terdapat empat orang yang dinyatakan oleh tim satgas kontak erat akan tetapi sudah dilakukan tes antigen dan hasilnya negatif,” kata Humas PT. SGM, Rico Tarigan saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Rabu (9/2/2022).
Ia mengatakan, pihaknya memastikan kalau saat ini para karyawan beserta keluarga termasuk yang berstatus sebagai pelajar benar-benar dalam kondisi aman, sebab orang-orang yang dinyatakan sebagai kontak erat tersebut yang ada di lingkungan mess tetap kita lakukan karantina.
Ditambahkan dia, karantina ini dilakukan sesuai petunjuk satgas Covid-19 Kabupaten Barito Timur, dan yang menjalani karantina adalah mereka yang dinyatakan kontak erat, serta dilakukan juga bagi perawat yang ikut mengantar mendiang ke rumah sakit.
Dikatakan dia, untuk kebaikan bersama, bukan keseluruhan PT. SGM hanya di lingkungan tempat alamarhum tinggal, atas tindakan sepihak yang mengatas namakan PT. SGM secara keseluruhan sebenarnya kurang pas.
Sementara itu, Kepala Sekolah Dasar Negeri 1 Tamiang Layang, Suket Mirahadi, Senin (7/2/2022) mengeluarkan pemberitahuan kepada orang tua atau wali siswa, sebagai berikut, pertama mohon maaf untuk hari ini siswa belajar di rumah masing-masing, karena khusus anak dari PT. SGM tidak bisa dihubungi supaya mereka tidak turun ke sekolah dan Bus Sekolah milik PT. SGM yang datang tadi membawa siswa saya minta langsung pulang pada pukul 06.15 wib.
Selanjutnya, yang kedua kata Kepsek Suket, atas arahan dari kepala Dinas Pendidikan Siswa dari Perkebunan Sawit PT. SGM diliburkan dan belajar di rumah (BDR) selama 3 hari dan masuk hari kamis 10 Februari 2022, sementara untuk siswa lainnya tetap PTMT (masuk sekolah) sesuai jadwal belajar di sekolah, dengan catatan bagi siswa yang kurang sehat disarankan belajar dari rumah, dan semua yang masuk lingkungan sekolah wajib taati protokol kesehatan. (yus)
