BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, Eko Marsoro mengatakan, ekonomi Kalimantan Tengah pada triwulan II (April-Juni) 2022 tumbuh 2,92 persen dibandingkan triwulan I (Januari-Maret) 2022 sebelumnya.
“Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan II-2022 terhadap triwulan I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 2,92 persen (q-to-q),” kata Eko didalam rilisnya, Jum’at (5/8/2022).
Dari pertumbuhan tersebut, Eko menjelaskan, bila dilihat dari sisi produksi, pertumbuhan ekonomi tersebut tertinggi dicapai oleh kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib, yang tumbuh sebesar 50,84 persen.
“Diikuti oleh kategori Transportasi dan Pergudangan sebesar 10,06 persen serta Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 4,18 persen,” imbuhnya.
Sementara itu, tambahnya, kategori Jasa Keuangan, Industri Pengolahan, Konstruksi, Real Estate, dan Jasa Pendidikan mengalami kontraksi masing-masing sebesar 7,28 persen, 2,52 persen, 2,41 persen, 1,97 persen, dan 1,21 persen.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan-II 2022 (q-to-q), Kategori Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib menjadi sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 2,00 persen,” tegas Eko.
Selain itu, dilihat dari sisi pengeluaran, Eko mengatakan, hampir semua komponen Pengeluaran mengalami pertumbuhan. Tetapi, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar, yakni 19,50 persen.
“Diikuti Komponen Ekspor Barang dan Jasa 5,68 persen, Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) 2,98 persen, dan Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) 1,85 persen,” imbuh Eko.
Sementara itu, Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mengalami kontraksi sebesar 0,24 persen dan Komponen Impor Barang dan Jasa sebagai pengurang PDRB pengeluaran tumbuh sebesar 7,04 persen.
“Bila dilihat dari penciptaan sumber pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan II-2022 (q-to-q), Ekspor Barang dan Jasa memiliki sumber pertumbuhan tertinggi sebesar 3,01 persen diikuti Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 2,03 persen,” pungkas Eko. (asp)