BALANGANEWS, KASONGAN – Setelah kita perhatikan dengan seksama, penyelenggaraan proses belajar mengajar Sekolah Rakyat (SR) di jalan Tjilik Riwut KM 2, 5 KÃ songan Kabupaten Katingan tampaknya berjalan baik dan lancar. “Baik siswa di tingkat SMP maupun di tingkat SMA,” kata Bupati Katingan Saiful, yang diungkapkannya saat dirinya mengunjungi SR tersebut bersama kepala Dinas Sosial (Dinsos) setempat dr Robertus dan Plt kepala Dinas Pendidikan (Disdik) setempat Arianson, Senin pagi (22/9) kemaren.
Bahkan saat mereka (siswa) dalam melaksanakan kegiatan di boarding School (di asramanya) menurutnya, para siswa sedang makan siang bersama, tempat tidur dan kebersihannya pun sangat baik dan tertata rapi. “Kesimpulannya, meskipun baru satu bulan lebih berada di SR tersebut, namun tampak sekali kemandirian mereka, baik saat di ruang belajar maupun saat di asrama,” terang orang nomor satu di Kabupaten berjuluk bumi Penyang Hinje Simpei ini.
Intinya, semua siswa di SR tersebut, baik siswa maupun siswinya, lanjutnya, terlihat sekali kemandiriannya, hal itu terbukti saat mereka menjalankan proses belajar di sekolahnya, menjaga kebersihan ruangan dan mencuci pakaiannya sendiri, hingga menjaga kesehatannya meskipun tanpa orang tua yang ikut membantunya.
Begitu pula terkait norma dan etika para siswa baik di saat menerima pelajaran di sekolahnya maupun di saat berada di asrama menurutnya sangat beretika. “Hal ini terbukti, ketika mereka kedatangan tamu, selalu menyambut dengan ramah dan mengucapkan salam terhadap tamu yang berkunjung ke sekolahnya ataupun di asramanya,” akunya, seraya berharap, para siswa yang bersekolah di SR ini nantinya, tidak hanya memiliki keandalan di berbagai jenis ilmu pengetahuan saja, tapi juga memiliki moralitas dan akhlak yang baik.
Menjawab pertanyaan media, kalau mendengar informasi dan memperhatikan fakta yang ada saat ini, semua siswa SR ini menurutnya sangat antusias untuk melanjutkan pendidikannya secara berkelanjutan. “Oleh karena itu, dengan antusias mereka untuk tetap bersekolah ini maka kita berharap bisa dipertahankan,” harapnya.
Selanjutnya, dari 50 siswa SMP dan 50 siswa SMA di SR ini menurutnya, meskipun sebelumnya ada beberapa orang yang ingin keluar dari SR ini, namun kini tidak ada lagi. Mereka bahkan semuanya menyatakan untuk bertahan dan melanjutkan bersekolah di SR ini. Sedangkan terkait dengan guru agama di SR ini, meskipun masih belum tersedia secara khusus untuk semua agama, namun mereka tetap menjalankan ibadahnya menurut agama dan keyakinannya masing-masing. “Jika pendidikan agama Islam maka ada guru yang beragama Islam untuk memberikan bimbingan secara Islam. Begitu pula dengan agama lainnya, sesuai dengan agamanya masing-masing,” pungkasnya. (abu)










