BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Peternakan (TPHP) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Sunarti, mengungkapkan hasil Survei Investigasi Desain (SID) yang dilakukan pada 2024 menunjukkan dari 150.000 hektare lahan yang disurvei, sekitar 102.000 hektare layak untuk program cetak sawah.
“Kita sebelumnya melakukan SID di tahun 2024 untuk lahan 150 ribu hektare, ternyata survei tersebut ada 102.000 hektare yang bisa untuk dicetak. Jadi, tidak tiba-tiba program itu ada, ada perencanaan sebelumnya,” ujar Sunarti.
Hal ini disampaikannya usai menghadiri rapat koordinasi persiapan cetak sawah dan swasembada jagung tahun 2025 di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (7/1/2025).
Sunarti menegaskan, hasil survei ini menjadi dasar yang kuat untuk melanjutkan program cetak sawah dengan penuh semangat. Saat ini, pihaknya tengah membuka etalase e-katalog dengan sistem kontraktual untuk para penyedia.
“Kami membuka untuk para penyedia agar masuk ke etalase,” tambahnya.
Program cetak sawah ini menyasar 10 kabupaten/kota di Kalteng, yaitu Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, Kapuas, Pulang Pisau, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Barito Utara, Barito Selatan, Seruyan, dan Gunung Mas.
Sementara itu, empat kabupaten, yakni Sukamara, Lamandau, Murung Raya, dan Barito Timur, tidak termasuk dalam program ini.
“Anggaran sebesar Rp 5,55 triliun sudah masuk dalam DIPA kami,” jelas Sunarti.
Ia optimis bahwa tambahan anggaran bisa didapat jika tahap awal program berjalan sesuai rencana. Sunarti menargetkan proses cetak sawah selesai pada Juni 2025 dan langsung dilanjutkan dengan penanaman.
“Target kita Juni sudah selesai, langsung tanam,” pungkasnya.
Program ini diharapkan dapat memperkuat ketahanan pangan di Kalimantan Tengah dan mendukung swasembada pangan nasional. (asp)