Mensos: Empat Daerah di Kalteng Usulkan Sekolah Rakyat

Mensos RI, Saifullah Yusuf bersama dengan Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa baru empat kabupaten/kota di Kalimantan Tengah (Kalteng) yang mengajukan usulan pendirian Sekolah Rakyat.

Keempat daerah tersebut adalah Kabupaten Katingan, Gunung Mas, Kapuas, dan Pulang Pisau.

“Baru empat kabupaten/kota yang menyampaikan usulan. Daerah lain masih dalam proses,”ujar Saifullah Yusuf saat kegiatan sosialisasi dan koordinasi pembentukan Sekolah Rakyat serta dialog bersama pilar-pilar sosial di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (15/4/2025).

Mensos yang akrab disapa Gus Ipul menjelaskan bahwa meskipun sudah ada pengajuan, pembangunan Sekolah Rakyat tetap harus melalui proses verifikasi teknis.

Tim dari Kemensos akan berkoordinasi langsung dengan pemerintah daerah terkait guna memastikan kesiapan lokasi dan kebutuhan.

Secara nasional, pembangunan Sekolah Rakyat tahun ini ditargetkan terlaksana di 53 lokasi yang kini telah memasuki tahap akhir verifikasi.

Program Sekolah Rakyat merupakan bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto di bawah koordinasi Kementerian Sosial.

Program ini bertujuan menyediakan pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem, sebagai bagian dari langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045.

Konsep pendiriannya dilakukan melalui dua pendekatan. Pertama, memanfaatkan aset dan infrastruktur yang sudah ada dengan renovasi terbatas. Kedua, membangun baru sekolah lengkap dengan asrama, sesuai dengan standar nasional pendidikan.

Gubernur Kalteng, H. Agustiar Sabran, menyambut baik kehadiran program ini, mengingat masih adanya tantangan dalam pemerataan pendidikan di daerahnya.

Ia menyebut, tingkat melek huruf penduduk usia 15 tahun ke atas di Kalteng sudah mencapai 98,83 persen. Namun partisipasi pendidikan, khususnya di jenjang menengah atas, masih perlu ditingkatkan.

“Hal ini menunjukkan kapasitas sistem pendidikan menampung siswa dan partisipasi masyarakat Kalteng usia sekolah cukup baik, namun tetap perlu ditingkatkan mengingat Angka Partisipasi Murni usia SMA/SMK/MA sederajat sebesar 58,05, di bawah angka Partisipasi Murni Nasional yakni 64,32,” imbuhnya.

Ia menambahkan, rendahnya angka partisipasi tersebut bisa disebabkan berbagai faktor, seperti keterbatasan akses, kondisi ekonomi, serta minimnya fasilitas pendidikan di daerah terpencil.

“Kami mendukung penuh program Sekolah Rakyat dan tegak lurus dengan Asta Cita Presiden,”tegas Agustiar.

Dengan kehadiran Sekolah Rakyat, pemerintah daerah berharap tidak hanya dapat meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga mengurangi kesenjangan pendidikan antarwilayah di Kalteng. (asp)