BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) terus bergerak cepat mewujudkan program nasional Koperasi Merah Putih sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi rakyat dari desa dan kelurahan.
Hingga pertengahan Mei 2025, dari total 1.432 desa dan kelurahan target di Kalteng, sebanyak 659 sudah tersosialisasi, dan 68 di antaranya siap disahkan bertepatan dengan Hari Ulang Tahun ke-68 Provinsi Kalteng.
Deputi Tata Niaga Pangan dan Distribusi Pangan Kemenko Pangan, Tatang Yuliyono, yang hadir langsung dalam Musyawarah Kelurahan Khusus (Muskelsus) Merah Putih di Kelurahan Palangka, menyatakan bahwa proses pembentukan koperasi berjalan lancar sesuai pedoman teknis.
“Proses berjalan baik. Ending-nya nanti akan keluar berita acara, lalu diserahkan ke notaris dan besok akan diunggah di sistem Administrasi Hukum Umum. Besok juga akan dihadiri oleh Menko, dan kita akan lihat hasilnya, apakah izin SK Koperasi Merah Putih akan diterbitkan. Insya Allah akan terbit,” jelas Tatang.
Ia menegaskan, program ini adalah amanat langsung Presiden Prabowo Subianto untuk membangun kekuatan ekonomi nasional dari desa. Dengan koperasi ini, diharapkan terbentuk ekosistem ekonomi rakyat yang kuat, mandiri, dan berkelanjutan.
“Presiden menyatakan kita harus membangun ekonomi Indonesia dari desa. Dengan adanya koperasi ini, kita berharap tercipta ekosistem ekonomi yang kuat,” tambahnya.
Tatang menjelaskan bahwa koperasi tersebut akan mengelola berbagai unit usaha strategis mulai dari kebutuhan pokok, klinik, apotek, gudang pangan, layanan simpan pinjam, distribusi logistik hingga pengelolaan barang-barang pemerintah seperti minyak goreng rakyat, elpiji, dan pupuk subsidi.
“Diharapkan keuntungan dari koperasi akan dibagi kembali kepada masyarakat sekitar, baik warga kelurahan maupun desa. Tujuan utamanya adalah menciptakan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi dari tingkat bawah,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalteng, Rahmawati, menyebutkan bahwa dari total target, 268 koperasi sudah masuk tahap musyawarah khusus, 218 di antaranya tengah diproses ke notaris.
“Dari total 1.432 desa dan kelurahan yang menjadi target, saat ini sudah 659 yang tersosialisasi. Sebanyak 268 sudah masuk tahap mandatory declare (musyawarah desa khusus), dan 218 telah dalam proses ke notaris,” ujar Rahmawati.
Ia optimistis, potensi ekonomi desa-desa di Kalteng sangat besar, khususnya di industri rumahan seperti makanan khas, kerajinan, dan produk lokal lainnya.
“Dengan koperasi Merah Putih, potensi ini bisa lebih terkelola secara profesional dan berdampak langsung pada masyarakat,” tegasnya.
Program ini diharapkan menjadi tonggak baru penguatan ekonomi rakyat Kalimantan Tengah sekaligus upaya mendorong pertumbuhan desa yang mandiri dan berdaya saing. (asp)