Tanam Lombok, Upaya Pemprov Kalteng Lawan Inflasi dan Stunting

Whatsapp Image 2025 06 29 At 9.56.25 Am

BALANGANEWS, PALANGKA RAYA — Inflasi dan stunting dinilai sebagai dua tantangan serius yang berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga.

Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) menegaskan bahwa penanganan kedua isu tersebut tidak bisa dilakukan secara terpisah, melainkan harus mengedepankan pendekatan yang menyeluruh dan kolaboratif lintas sektor.

Komitmen itu ditegaskan melalui kehadiran Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalteng, Sunarti, dalam kegiatan Sosialisasi Tanam Lombok Bebas Inflasi, Stop Stunting, yang digelar oleh Lembaga Perempuan Dayak Provinsi Kalteng, di Kebun Buah Asi Petuk Bukit, Palangka Raya, Sabtu pagi (28/6/2025).

Mewakili Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran, Sunarti menyampaikan bahwa program ini merupakan wujud sinergi dalam menjawab tantangan inflasi pangan dan gizi buruk pada anak.

“Inflasi, terutama yang disebabkan oleh kenaikan harga komoditas pangan, secara langsung memengaruhi daya beli masyarakat dan mengikis kesejahteraan keluarga,” tuturnya.

Selain itu, ia menyoroti stunting sebagai bentuk kekurangan gizi kronis yang bukan hanya mempengaruhi pertumbuhan fisik, tapi juga perkembangan kognitif anak, yang berdampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia.

Salah satu komoditas yang kerap memicu inflasi adalah cabai atau lombok, karena pasokan dan harganya yang fluktuatif. Karenanya, Sunarti menilai program penanaman lombok mandiri di pekarangan rumah memiliki dampak ganda.

“Dengan menggerakkan masyarakat untuk menanam lombok secara mandiri di pekarangan rumah, kita tidak hanya mengurangi ketergantungan pada pasokan dari luar daerah, tetapi juga turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga di pasar,” imbuhnya.

Lebih dari itu, ia menekankan bahwa kemandirian pangan di tingkat rumah tangga juga dapat memperkuat upaya pencegahan stunting.

“Dengan tersedianya sayur-mayur dan rempah-rempah yang berkualitas dari hasil kebun sendiri, keluarga dapat lebih mudah mengakses asupan gizi yang beragam dan seimbang,” ucapnya.

Atas nama Pemprov Kalteng, Sunarti menyampaikan apresiasi atas inisiatif kegiatan yang digagas Lembaga Perempuan Dayak ini. Ia berharap para peserta dapat menjadi motor penggerak di tengah masyarakat.

“Saya berharap, setelah sosialisasi ini, saudari-saudari dapat menjadi pelopor dan agen perubahan di lingkungan masing-masing,” pungkasnya.

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata Pemprov Kalteng dalam membangun kesadaran kolektif masyarakat akan pentingnya ketahanan pangan rumah tangga dan kesehatan anak sejak dini. (asp)