Gubernur Kalteng Geram, Direktur Perusahaan Ogah Hadir Rakor PAD

Whatsapp Image 2025 09 20 At 7.55.11 Pm

BALANGANEWS, KOTAWARINGIN TIMUR – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), H. Agustiar Sabran meluapkan kekecewaannya terhadap rendahnya komitmen perusahaan dalam mendukung optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Optimalisasi PAD yang digelar di Gedung Serba Guna Sampit, Jumat (19/9/2025) malam.

Dari 65 perusahaan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dan Seruyan yang diundang, hanya 6 direktur yang hadir langsung. Sisanya, sebanyak 32 perusahaan memilih mengutus perwakilan.

“Saya malas sebenarnya menyampaikan ini, tapi faktanya yang hadir hanya enam direktur. Sisanya banyak diwakilkan. Kalau merasa bukan direktur, sebaiknya tinggalkan ruangan ini,” tegas Agustiar.

Padahal, Gubernur telah meluangkan waktunya hadir meski sepanjang hari menjalani agenda padat, mulai dari penanaman pohon, pemeriksaan kesehatan gratis di SMAN 1 Sampit, hingga membuka Gubernur Cup Zona Barat.

Cuaca hujan deras tidak menghalangi kehadirannya, namun komitmen serupa tak terlihat dari kalangan perusahaan.

“Kalau saya hadir di sini sebagai Gubernur, mestinya direktur juga datang langsung. Jangan sepelekan pemerintah. Saya beri waktu seminggu, perusahaan mana pun yang bandel, terutama soal pajak, akan saya kejar,” ujarnya.

Agustiar juga menyoroti lemahnya tanggung jawab sosial perusahaan, baik dalam bentuk Corporate Social Responsibility (CSR), kewajiban plasma, maupun kontribusi terhadap perbaikan jalan yang rusak akibat kendaraan bertonase berat.

“Bicara CSR sering tidak konsisten, soal plat kendaraan banyak yang pakai plat luar daerah. Apa saya harus tutup jalan provinsi supaya kalian tidak bisa lewat? Jalan rusak, beban anggaran daerah makin berat, sementara keuntungan besar justru kalian bawa keluar Kalteng,” katanya dengan nada tegas.

Menurutnya, pemerintah tidak menuntut hal berlebihan, melainkan komitmen nyata agar pembangunan daerah dapat berjalan berkeadilan.

“Saya tidak bicara masa lalu, saya bicara masa depan. Mari kita jalankan usaha dengan akur, rukun, dan sesuai aturan. Kalau taat regulasi, semua akan berjalan lancar, ekonomi daerah tumbuh, dan masyarakat ikut merasakan manfaatnya,” pungkasnya. (asp)