Personel Polres Dilatih Penanganan Unjuk Rasa dan Konflik Sosial

2de81986 c6a8 4084 8030 652cf495e26c
Suasana latihan Sispamkota yang digelar Polres Gumas, di kantor KPU setempat, Sabtu (5/8/2023)

, KUALA KURUN melaksanakan latihan sistem pengamanan kota (sispamkota) menjelang serentak tahun 2024 mendatang. Ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan personel pada penanganan unjuk rasa dan konflik .

“Latihan sispamkota bertujuan melatih dan meningkatkan kembali kemampuan personel, terutama penanganan konflik sosial, yang disiapkan untuk mengamankan berbagai agenda kamtibmas jelang ,” ujar Kapolres Gumas AKBP Asep Bangbang Saputra, Sabtu (5/8/2023).

Di samping itu, latihan tersebut untuk memantapkan kesiapan personel dalam hal pengamanan di setiap TPS, PPS, PPK dan juga surat suara, dengan melibatkan berbagai lintas sektor.

“Kami berharap dengan latihan yang rutin, maka personel saat bertugas di lapangan bisa memahami SOP, serta mengetahui cara bertindak cepat dan tepat. Setiap personel harus tanggap dalam mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Dalam pengamanan pemilu, akan menyiapkan personel di tempat yang diprediksi terjadi konflik atau gangguan kamtibmas. Selain itu, masyarakat juga diimbau, agar bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah.

Dia menambahkan, rangkaian adegan latihan sispamkota diawali ada sekelompok pendukung caleg menolak keputusan KPU, sehingga mereka datang dan meminta ketua KPU dicopot dari jabatan. Dalam aksinya, massa menyerukan terjadi kecurangan dalam seleksi, sehingga meminta ketua KPU untuk keluar menemui dan memaksa masuk ke dalam kantor untuk menemui ketua KPU.

Kemudian, personel pengamanan kantor KPU meminta bantuan kekuatan personel dari polsek terdekat untuk melakukan mediasi, tetapi tidak membuahkan hasil. Kemudian kapolsek melaporkan itu ke kapolres untuk meminta bantuan personel, mengingat massa semakin banyak berdatangan.

Lalu, Satuan Samapta Polres Gumas menerjunkan dua peloton dalmas untuk mengendalikan massa yang mulai anarkis dan melempar petugas menggunakan benda di sekitar, sehingga petugas terpaksa menyemprot water canon ke arah massa untuk membubarkan diri. (ahs)