Bupati Tutup Akses Jalan Truk Angkutan CPO dan Buah Sawit PT ATA

Whatsapp Image 2023 11 03 At 7.30.19 Pm
Bupati Gumas, Jaya S Monong bersama kepala dinas terkait, kades dan perangkat desa, ketika memimpin rapat dengan manajemen PT ATA, Jumat (3/11/2023)

, – Bupati Jaya S Monong menutup akses jalan truk angkutan Crude Palm Oil () dan buah sawit milik PT Archipelago Timur Abadi (ATA) di Desa Teluk Nyatu, .

Ini disampaikan usai rapat bersama dengan manajemen , pihak Desa Petak Bahandang, Hurung Bunut, Teluk Nyatu, dan Tewang Pajangan, serta tim teknis dari Pemkab.

”Mulai hari ini, saya tegaskan bahwa seluruh truk angkutan CPO dan buah sawit tidak boleh keluar dari PT ATA. Akses keluar jalan saya tutup, karena tidak berkomitmen dan abai dalam merealisasikan kewajiban,” ujar Jaya, Jumat (3/11/2023).

Dia mengatakan, penutupan dilakukan sampai manajemen PT ATA memenuhi kewajiban, yakni membangun kebun plasma untuk masyarakat dan membayarkan Sisa Hasil Kebun (SHK) 20 persen dari kebun inti yang sudah menghasilkan untuk masyarakat di empat desa.

”Selama kebun plasma belum selesai dan belum menghasilkan, maka saya minta kepada PT ATA untuk tetap membayar 20 persen SHK dari kebun inti yang sudah tanam atau menghasilkan. Kami akan tetap menutup akses jalan keluar apabila itu tidak direalisasikan,” tegasnya.

Selama penutupan itu, ditegaskan kepada manajemen PT ATA untuk tetap harus membayar hak karyawan yang bekerja disini. Jangan nanti pura-pura tidak bisa membayar gaji karyawan, karena angkutan truk CPO dan buah sawit tidak dapat keluar.

”Membayar hak karyawan itu merupakan kewajiban PT ATA. Apapun resiko akibat kelalaian, maka mereka harus bertanggung jawab terhadap karyawan dan jangan beralasan. Apabila haknya diabaikan, saya minta karyawan agar melapor ke dinas terkait,” tuturnya.

Terpisah, Social Security Litigation & License (SSL) PT ATA Dani mengatakan, pada prinsipnya PT ATA patuh dan tunduk terhadap pemerintah, dengan berupaya mengikuti regulasi dan aturan yang ada dalam memenuhi kewajiban membangun kebun plasma.

“Kami tetap patuh dan menghargai pemerintah. Tetapi kami mohon dan meminta diberikan kepastian . Apalagi kami sudah membagikan SHK dari hasil kebun masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, GM PT ATA Sugianto Manik menegaskan, PT ATA selalu komitmen untuk merealisasikan kebun masyarakat. Saat ini, sudah dibuka kebun masyarakat seluas 2.000 hektare di empat desa. Hasilnya sudah dinikmati masyarakat yang dibagikan setiap bulan.

”Kalau untuk kebun plasma 20 persen, kami sudah membuka 150 hektare dan itu sudah ditanami sawit. Bahkan sekarang ini, ada sembilan unit alat berat yang beroperasi di areal plasma,” tukasnya. (ahs)