BALANGANEWS, KUALA KURUN – Pemkab Gumas bersama seluruh ormas melaksanakan FGD pembinaan dan pengawasan dalam rangka deteksi dini dan cegah dini untuk mewujudkan stabilitas keamanan, sekaligus melakukan menandatangani kesepahaman bersama serta pengukuhan forum komunikasi ormas Belum Hinje Hapakat.
“Kegiatan FGD ini untuk membangun sinergi dan harmonisasi antara pemerintah dan ormas, serta mewujudkan situasi dan kondisi keamanan yang kondusif, jelang pelaksanaan pemilu tahun 2024, baik pileg, pilpres dan pilkada,” ujar Bupati Gumas, Jaya S Monong, Jumat (17/11/2023).
Agar pelaksanaan pemilu berjalan sesuai tahapan dan jadwal yang ditetapkan, maka semua pihak mulai dari Pemkab, instansi vertikal, BUMN, BUMD, ormas dan masyarakat harus saling bahu membahu serta merapatkan barisan menyukseskan pemilu dan pilkada.
“Semua pihak bertanggung jawab untuk memelihara keamanan, mulai dari rumah tangga, RT, RW, desa, kelurahan, kecamatan hingga kabupaten, sehingga akan terwujud masyarakat yang bermartabat, maju, berdaya saing, sejahtera dan mandiri,” tuturnya.
Beberapa waktu lalu, juga sudah dibuat rancangan peraturan bupati tentang pembinaan dan pengawasan ormas, sehingga setiap ormas yang terdaftar di badan kesatuan bangsa dan politik (Kesbangpol) dapat terbina serta terawasi baik aktivitas dan keberadaannya.
“Dengan adanya peraturan itu, maka akan menjamin aktivitas ormas akan berjalan efektif, meningkatkan kinerja dan akuntabilitas ormas, serta menjamin terlaksana fungsi dan tujuan ormas,” katanya.
Pada kesempatan ini, dilakukan penandatanganan kesepahaman bersama serta pengukuhan forum komunikasi ormas Belum Hinje Hapakat. Forum ini untuk menghimpun aspirasi semua ormas berbasis agama, adat dan budaya serta nusantara, sehingga memiliki manfaat baik untuk internal dan eksternal.
“Saya berharap internal dan antar ormas, ormas dengan masyarakat sekitar serta ormas dengan Pemkab dapat hidup rukun, sehingga pembangunan berjalan dengan baik,” terangnya.
Terpisah, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Gumas Sugiarto mengatakan, tujuan FGD untuk menjalin silaturahmi serta peningkatan SDM seluruh pengurus ormas, dan melaksanakan salah satu bentuk pembinaan terhadap ormas.
“Kegiatan FGD ini diikuti 50 orang peserta, terdiri dari ketua/pengurus ormas yang berbasis agama, adat/budaya dan nusantara,” tukasnya. (ahs)
