BALANGANEWS, KUALA KURUN – Di tahun 2023 ini, angka stunting di Kabupaten Gumas mengalami penurunan apabila dibandingkan tahun 2022 lalu.
Hal ini berdasarkan data aplikasi Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM).
“Kalau dari data aplikasi tersebut, angka stunting turun 1,97 persen, dari 18,34 persen pada tahun lalu menjadi 16,37 persen di tahun 2023,” ujar Wakil Bupati Gumas, Efrensia LP Umbing, Kamis (7/12/2023).
Dari 12 kecamatan yang ada, tercatat ada tujuh kecamatan yang angka stuntingnya mengalami penurunan. Rinciannya, Kecamatan Tewah turun 5,61 persen dari 23 persen menjadi 17,39 persen. Kecamatan Kurun turun 2,12 persen dari 11,75 persen menjadi 9,63 persen.
Kemudian, Kecamatan Rungan Hulu turun 5,89 persen dari 22,16 persen menjadi 16,27 persen. Kecamatan Manuhing Raya turun 0,92 persen dari 9,25 persen menjadi 8,33 persen. Kecamatan Kahayan Hulu Utara turun 6,59 persen dari 33,64 persen menjadi 27,06 persen. Kecamatan Manuhing turun 8,21 persen dari 14,86 persen menjadi 6,65 persen.
“Untuk kecamatan yang angka stunting mengalami penurunan sangat signifikan yakni Kecamatan Miri Manasa. Dengan persentase penurunan sebanyak 23,64 persen, dimana tahun 2022 sebesar 36,40 persen, dan tahun 2023 turun menjadi 12,76 persen,” tuturnya.
Di samping itu, juga ada lima kecamatan yang angka stuntingnya naik yaitu Kecamatan Damang Batu naik 4,34 persen dari 19,80 persen menjadi 24,14 persen. Kecamatan Rungan Barat naik 1,08 persen dari 36,39 persen menjadi 37,47 persen. Kecamatan Rungan naik 3,98 persen dari 19,24 persen menjadi 23,22 persen.
Selanjutnya, Kecamatan Sepang naik 2,17 persen dari 14,32 persen menjadi 16,49 persen dan Kecamatan Mihing Raya naik 6,79 persen dari 9,90 persen menjadi 16,69 persen.
“Untuk menurunkan angka stunting, kami berharap adanya sinergitas pemerintah desa, kecamatan, kabupaten, kader posyandu, dan semua pihak terkait termasuk masyarakat,” tandasnya. (ahs)