BALANGANEWS, KUALA KURUN – Aktivitas truk angkutan PBS yang mengangkut batu bara di ruas Jalan Kuala Kurun-Palangka Raya dikeluhkan warga.
Khususnya material batu bara yang dibuang supir truk batu bara dengan mengambil bahu jalan hingga satu meter. Tentu ini sangat membahayakan bagi masyarakat pengguna jalan.
“Biasanya para supir truk angkutan membuang batu bara karena kelebihan tonase, sehingga tidak dapat menanjak di jalan tanjakan,” ujar salah satu warga Desa Petak Bahandang Gat Ihing, Senin (20/5/2024).
Dia menuturkan, batu bara yang dibuang bahu jalan tersebut juga kerap mengakibatkan laka lantas yang dialami pengendara roda dua. Kondisi demikian jangan sampai dibiarkan berlarut-larut, karena dikhawatirkan akan memakan korban jiwa.
“Kami meminta kepada PBS untuk terus melakukan pengawasan terhadap supir truk yang mengangkut batu bara, sehingga aspek keamanan, kenyamanan, dan keselamatan masyarakat selaku pengguna jalan bisa terjamin,” terangnya.
Sekarang ini, truk angkutan batu bara memberikan dampak sosial cukup luas bagi warga desa. Seperti kerusakan infrastruktur jalan, menghasilkan debu yang masuk ke dalam rumah warga, sehingga menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan dan pencemaran udara.
“Jika kondisi seperti ini terus berulang, maka harus ada penindakan terhadap para supir truk angkutan batu bara tersebut. Apalagi keberadaan jalan sangat penting, karena menjadi akses jalan dari Kabupaten Gumas ke Kota Palangka Raya dan sebaliknya,” pungkasnya. (ahs)