BALANGANEWS, KASONGAN – Forum Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak (PUSPA). Forum ini dibentuk untuk meningkatkan partisipasi kesejahteraan perempuan dan anak. Untuk di Kabupaten Katingan PUSPA sudah terbentuk sejak beberapa tahun yang lalu, namun untuk anggarannya selama dua tahun ini belum ada. “Sehingga, kegiatannya pun selama dua tahun ini, yakni sejak tahun 2023 hingga 2024 ini belum ada,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Katingan, dr Robertus kepada sejumlah awak media, Jum’at (23/2/2024).
Oleh karena itu, di tahun 2024 ini DP3AP2KB menurutnya rencananya akan memprogramkan sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan PUSPA dimaksud. Setelah disusun programnya, baru diajukan ke tim anggaran untuk dilakukan pembahasan bersama badan anggaran di DPRD Kabupaten Katingan. Kalau sudah disetujui, maka kegiatan tersebut menjadi program tahun 2025. “Sedangkan dananya nanti dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Katingan tahun anggaran 2025,” kata dr Robertus.
Sebelum program tersebut dibahas, menurut mantan kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) ini, tim akan merehab susunan kepengurusan PUSPA terlebih dahulu. Maksudnya, susunan kepengurusan sebelumnya akan dirombak, dan akan disusun kembali dengan kepengurusan yang baru. “Saya ingin yang terlibat di dalam pengurus PUSPA nanti, bukan hanya sekadar mencantumkan nama saja, akan tetapi mereka bersungguh-sungguh membantu ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan dan anak,” ujarnya.
Terkait dengan rencana kegiatan yang akan dibuat nanti menurutnya, bukan asal dibuat saja, tapi harus sesuai dengan petunjuk teknis (Juknis) dan dibarengi dengan petunjuk pelaksana (Juklak), ketika kita melaksanakan kegiatan yang diprogramkan tersebut nantinya.
Diantara beberapa contoh rencana kegiatan yang bakal menjadi program PUSPA ke depan menurutnya, harus memberikan perlindungan kepada anak dan memberdayakan perempuan-perempuan yang ada di bumi Penyang Hinje Simpei ini. “Jangan sampai perempuan-perempuan di daerah kita ini hanya sekadar menjadi Ibu Rumah Tangga (IRT) saja,” terangnya.
Dengan keberadaan PUSPA di Kabupaten Katingan ini, ke depannya dirinya berharap seluruh perempuan di Kabupaten Katingan ini selain menjadi IRT, mereka juga mampu bekerja untuk menambah penghasilan di dalam keluarganya.
Menjawab pertanyaan media, sejauh ini meskipun keberadaan PUSPA di Katingan ini sudah tiga tahun lamanya, namun dirinya mengakui, sampai sekarang ini belum mengetahui apa-apa saja yang sudah dilakukan mereka. “Mohon maaf, saya belum mengetahui program apa saja yang dilakukan oleh PUSPA Katingan selama ini,” akunya. (abu)