Puluhan Guru SD Mendapat Pelatihan Revitalisasi Bahasa Daerah

Usai pembukaan pelatihan guru kelas revitalisasi bahasa daerah jenjang SD, puluhan peserta berfoto bersama kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan, Feriso beserta jajarannya, serta beberapa narasumber, Selasa pagi (28/5/2024), di aula kantor Dinas Pendidikan setempat

, – Puluhan guru Sekolah Dasar (SD) di Kabupaten mendapat pelatihan revitalisasi oleh (Disdik) , Selasa pagi (28/5/2024), di aula kantor Disdik setempat. Sedangkan pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disdik setempat, Feriso.

Kepala Disdik Kabupaten Katingan, Feriso dalam sambutannya menjelaskan tentang tujuan diberikannya pelatihan dimaksud, yaitu untuk menciptakan guru-guru yang memiliki kemampuan terkait kebahasaan yang berfokus untuk revitalisasi bahasa ngaju dan bahasa Katingan, serta sebagai upaya pelestarian. Sekaligus, sebagai perlindungan terhadap warisan budaya agar budaya Dayak tetap terlindungi dan tetap lestari.

Pasalnya menurut Feriso, dikhawatirkan adanya ancaman kepunahan yang sedang menyerang bahasa daerah yang ada di negara kita, Republik Indonesia (RI) yang memiliki 718 bahasa daerah, termasuk bahasa daerah kita. “Bahasa Dayak Ngaju dan bahasa Dayak Katingan,” kata Feriso.

Karena, berdasarkan yang tercatat di UNISCO, tingkat kepunahan bahasa daerah di dunia ini menurutnya sangatlah tinggi. Setidaknya dalam dua minggu terdapat satu bahasa daerah yang mengalami kepunahan. Salah satu penyebabnya lantaran tidak digunakan lagi oleh penuturnya yang mewariskan kemampuan berbahasa daerah kepada generasi penerusnya. “Khususnya para orang tua di era modern seperti ini.

Selanjutnya dirinya menyebutkan, dari 31 bahasa dan ratusan dialek dan subdialek yang ada di Kalimantan Tengah () ini, terdapat satu bahasa Dayak Katingan, yang benar-benar merupakan kekayaan budaya yang tak ternilai. Oleh karena itu mulai tahun 2024 ini, mmarilah kita lakukan revitalisasi di dalam forum kegiatan ini.

Sehingga, lanjutnya, kita berharap menjadi bekal bagi guru master untuk melanjutkannya kepada komunitas, lembaga dan daerahnya masing-masing. Sehingga, para komunitas, lembaga dan daerahnya serta para anak didiknya di sekolah tetap bisa berbahasa daerah. “Bukan saja mengerti grammar-nya saja, tapi juga mampu competition atau berkomunikasi antar sesama masyarakat, khususnya masyarakat di daerah Kabupaten Katingan,” harap mantan kepala Dinas Dukcapil ini.

Di tempat yang sama, kabid Pembinaan SD, Hartawan dalam laporannya menyebutkan, jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini, yakni sekitar 64 orang guru SD dari 44 unsur guru muatan lokal. Metode paparannya meliputi materi, diskusi dan kerja kelompok.

Sedangkan narasumber yang menyampaikan materinya, sejumlah guru master bahasa daerah Kabupaten Katingan. Diantaranya Yilite, Olberto, Kirisman, Tubemi, Mely Titin Kristiani dan Budiono selaku budayawan Katingan. “Pelaksanaannya selama satu hari di aula Disdik Kabupaten Katingan,” kata Hartawan. (abu)