BALANGANEWS, KASONGAN – Dengan mendatangkan sejumlah investor ke Kabupaten Katingan dalam beberapa tahun ini, kita berharap rotan di Katingan kembali menjadi primadona.
“Sehingga, harganya pun bisa kembali seperti pada tahun 2010 yang lalu, sebelum ditutupnya kran ekspor rotan mentah pada akhir Desember 2011 yang lalu,” kata Kepala Dinas Perindustrian, Transmigrasi dan Tenaga Kerja (PTTK) Kabupaten Katingan, H Supardi kepada sejumlah media, Senin (5/8/2024), di ruang kerjanya.
Kalau 13 tahun yang lalu harga jual rotan mentah kita di Katingan menjadi primadona, karena rotan mentah bisa diekspor langsung ke Luar Negeri (LN), sekarang kita berharap harga rotan kita kembali menjadi primadona menurut H Supardi, meskipun rotan yang dijual merupakan rotan setengah jadi kepada para pengepul atau kepada perusahaan. Kemudian perusahaan yang mengekspornya ke LN dalam bentuk barang jadi. “Atau sudah berupa barang,” terangnya.
Barang-barang hasil produk rotan yang diekspor ke mancanegara dimaksud menurutnya, seperti kursi dan meja dengan bahan bakunya dari rotan Katingan, topi, tas dan lain sebagainya yang sudah didesain oleh tangan-tangan masyarakat Katingan sedemikian rupa.
Sehubungan dengan itulah, dirinya berharap kepada masyarakat, utamanya kepada para petani rotan dan pemilik kebun rotan di Kabupaten Katingan, agar kembali memelihara kebun rotannya. Karena, saat ini harga rotan di pasaran nasional sudah mulai meningkat dari harga setahun yang lalu. “Semoga harga rotan nantinya dari tahun ke tahun rotan terus mengalami peningkatan,” harapnya.
Salah satu pengepul atau penampung hasil tanaman rotan yang dibudidaya oleh petani rotan Katingan menurutnya, seperti PT Harmoni yang beraktivitas di Hampangen. “Bahkan PT Harmoni yang sudah beraktivitas lebih dari satu tahun di Hampangen itu bersedia untuk membantu masyarakat untuk membudidayakan perkebunan rotan masyarakat,” ujarnya.
Dengan bantuan itu nanti, dirinya berharap kepada masyarakat Katingan yang tadinya memiliki kebun rotan, tapi sudah lama tidak terawat lantaran harganya kian tahun semakin anjlok, kini bisa dilakukan perawatan lagi. Apa lagi harganya sekarang ini mulai meningkat. “Sehingga ke depannya, harga rotan di Katingan kembali menjadi primadona,” pungkas mantan staf akhli Bupati ini. (abu)