BALANGANEWS, KASONGAN – Dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan datang pada tahun 2024, anggota DPRD Kabupaten Katingan, Esenhover, mengingatkan masyarakat untuk menggunakan media sosial dengan bijak. Ia menekankan bahwa etika dan kepatuhan terhadap aturan harus menjadi prioritas saat berinteraksi di platform digital.
“Media sosial adalah alat yang sangat powerful, jadi kita harus bijak dalam menggunakannya. Penting untuk selalu menjunjung tinggi aturan dan etika. Hindarilah menulis atau membagikan ujaran kebencian di akun media sosial kita. Dengan demikian, masyarakat dapat berperilaku lebih dewasa dan paham bagaimana cara menggunakan media sosial dengan baik,” ujarnya, Rabu (2/8/2024).
Esenhover mengingatkan agar masyarakat tidak sembarangan menyebarkan konten yang bernada SARA atau provokatif. “Sebelum menyebarkan konten, kita harus lebih teliti dan memahami isi pesan tersebut. Sebaiknya kita tidak langsung mempercayai dan menyebarkannya, agar tidak terjadi perpecahan di antara kita,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa pelanggaran terkait informasi yang disebarkan di media sosial dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Penting untuk disadari bahwa tindakan yang tidak bijak di media sosial dapat berujung pada masalah hukum. Dengan memahami hal ini, diharapkan tidak ada lagi masyarakat yang terjebak dalam masalah hukum terkait penggunaan media sosial,” jelasnya.
Sebagai langkah proaktif, Esenhover mendorong instansi terkait untuk meningkatkan sosialisasi mengenai penggunaan media sosial yang positif.
“Saya sangat mendorong agar instansi teknis memberikan edukasi kepada masyarakat tentang bagaimana cara berinteraksi di media sosial dengan baik dan benar. Dengan demikian, kita bisa meminimalisir penyebaran informasi yang salah dan menciptakan lingkungan media sosial yang lebih sehat,” paparnya.
Esenhover menutup pernyataannya dengan harapan akan adanya kolaborasi antara masyarakat dan pemerintah untuk menangkal informasi hoax dan ujaran kebencian.
“Jika kita bekerja sama dan berpartisipasi aktif, kita bisa mengatasi masalah informasi yang menyesatkan dan ujaran kebencian dengan lebih cepat dan efektif,” pungkasnya. (fe)