BALANGANEWS, KASONGAN – Asisten II Ahmad Rubama pimpin Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat Kecamatan Katingan Hilir Kabupaten Katingan, Senin (7/2/2022) di aula Bappelitbang Kabupaten Katingan.
Hadir dalam kegiatan tersebut, selain Camat Katingan Hilir Doni, juga sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Katingan, ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat Marwan Susanto beserta sejumlah anggota DPRD lainnya, utamanya dari dapil Katingan I, sejumlah Lurah dan Kepala Desa (Kades) se-Kecamatan Katingan Hilir, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda serta sejumlah undangan lainnya.
Bupati Katingan Sakariyas dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Asisten II Ahmad Rubama mengatakan, kegiatan Musrenbang ini tidak hanya menjadi wadah penyusunan kerja perangkat daerah dan pemerintah daerah (Pemda) saja, tapi harus dipandang juga sebagai saluran resmi untuk menyampaikan aspirasi masyarakat dalam rangka memperoleh akses yang memadai dalam kebijakan perencanaan pembangunan dan penganggaran daerah.
Terkait dengan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022, Pemda, menurut Rubama terikat dengan alokasi anggaran wajib, yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan. Seperti alokasi pendidikan, minimal 20 persen, Kesehatan minimal 10 persen dan Dana Desa (DD) 10 persen.
Dari dana perimbangan di luar Dana Alokasi Khusus (DAK) dan beban belanja pegawai menurutnya sekitar Rp 460 miliar. Sehingga, anggaran untuk pembiayaan pembangunan sangat diharapkan adanya sumber pembiayaan lainnya. “Salah satunya adalah meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),” sebutnya.
Selanjutnya, dirinya juga mengingatkan kita semua pada pembangunan Kabupaten Katingan dua tahun terakhir, yaitu pada tahun 2020 dan tahun 2021. “Dua tahun terakhir ini mengalami hambatan, lantaran terjadinya wabah pandemi covid,” terangnya.
Di situasi pandemi covid inilah menurutnya, yang memaksa kita untuk membatasi seluruh kegiatan. Bahkan mengharuskan seluruh Pemda mengalihkan anggaran untuk penanganan wabah pandemi covid dimaksud, yang juga membuat alokasi anggaran pembangunan semakin berkurang. “Oleh karena itu saya mohon maaf atas tertundanya beberapa program pembangunan di daerah kita,” ucapnya. (abu)