Inilah Cara Mengatasi Nyeri Dada saat Asma

Asma adalah penyakit pernapasan kronis yang ditandai oleh peradangan pada saluran udara dengan meningkatnya produksi lendir dalam tabung bronkial yang membuat penderitanya sesak nafas. Ketika kambuh, serangan asma juga datang dengan gejala lainnya seperti nyeri dada. Lantas, apa penyebab dan cara mengatasi munculnya nyeri dada saat asma?

Penyebab dan Cara Mengatasi Nyeri Dada Saat Asma

Nyeri dada merupakan gejala yang umum terjadi, sekitar 76% pasien mengalami hal ini saat serangan asma muncul. Rasa nyeri yang dialami pun bisa berbeda-beda, terkadang seperti hantaman benda tumpul namun di lain waktu juga terasa seperti hujaman tajam.

Karena itulah nyeri dada termasuk pada gejala subjektif, sehingga penanganannya akan bergantung pada deskripsi dari pasien. Namun, pada umumnya ada dua kondisi utama yang dapat menyebabkan munculnya nyeri dada saat asma, yaitu pneumomediastinum dan pneumothorax.

Pneumomesdiastinum

Pneumomesdiastinum adalah kondisi di mana udara terperangkap dalam mediastinum atau ruang yang berada di tengah paru-paru dan organ-organ lainnya pada rongga dada, termasuk jantung. Terjadinya hal ini bisa diakibatkan oleh trauma dan kebocoran paru-paru atau saluran pernapasan.

Terkumpulnya udara inilah yang menyebabkan meningkatnya tekanan dalam paru-paru dan berujung pada nyeri dada yang Anda rasakan saat asma. Rasa nyeri juga bisa menjalar ke daerah punggung atau leher.

Biasanya, kondisi ini terjadi pada anak-anak atau pasien yang berusia lebih muda. Pneumomesdiastinum jarang menyebabkan gejala yang serius dan dapat membaik dengan sendirinya.

Pneumothorax

Pneumothorax terjadi ketika ketika udara yang bocor mengalir ke ruang di antara paru-paru dan dinding dada. Udara tersebut akan menekan bagian luar paru-paru sehingga membuat paru-paru mengempis atau kolaps.

Kondisi pneumothorax biasanya menyerang orang-orang golongan usia dewasa muda yang memiliki asma. Gejalanya meliputi nyeri dada yang tiba-tiba menyerang, nafas tersengal, meningkatnya detak jantung, dan nafas yang berbunyi lirih.

Selain kedua kondisi di atas, nyeri dada saat asma juga dapat disebabkan oleh gangguan muskuloskeletal. Ketika Anda batuk atau bersin terlalu keras, penegangan otot dan tendon di sekitar tulang rusuk akan menimbulkan rasa nyeri.

Cara Mengatasi Nyeri Dada Saat Asma

Jika Anda menderita penyakit asma, ada baiknya untuk selalu membawa inhaler ke mana pun Anda pergi untuk berjaga-jaga. Ketika gejala asma seperti nyeri dada mulai muncul, segera gunakan inhaler untuk bantu membuka saluran udara.

Bila tidak memiliki inhaler, segera minta bantuan orang terdekat untuk mencari pertolongan medis. Dokter mungkin akan meresepkan pengobatan dan perawatan khusus untuk mencegah gejala jadi memburuk.

Terkadang serangan asma yang lebih serius tidak dapat diatasi dengan inhaler, terutama ketika nyeri dada disebabkan oleh kondisi pneumothorax. Untuk penanganannya, dokter akan memasukkan tabung kecil ke dalam dada untuk mengurangi tekanan dan mengembangkan paru-paru kembali.

Walau termasuk gejala yang biasa terjadi saat asma, nyeri dada tetap tidak boleh diabaikan karena bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan lainnya. Bila Anda tidak yakin nyeri dada yang dirasakan merupakan gejala asma atau penyakit lain, segera periksa ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

Asma juga merupakan penyakit yang tak bisa disembuhkan dan dapat kambuh sewaktu-waktu. Karena itu, penting bagi Anda untuk rutin melakukan check-up dan menghindari semua hal yang dapat memicu terjadinya serangan asma seperti debu, udara yang dingin dan kering, asap, stres, hingga maag. (hellosehat)