Seusai ribuan rintik
Mentari pagi pun sedikit mengintip
Perlahan aku bangkit
Genangan bekas tadi malam akan segera pamit
Hujan tak selamanya membuat beku
Namun aku selalu merasa kaku
Entah kesalahannya di aku
Atau di keadaan hidupku
Pagi sudah sempurna tapi aku ingin terik semakin tinggi
Siang sudah terjadi tapi aku rindu jingga mentari
Sore terasa singkat hingga malam datang tanpa permisi
Dan sang waktu berlalu lagi
Begitu pula,
Musim hujan tapi aku menginginkan kemarau
Musim kemarau tapi aku membenci kekeringan
Semua seakan sangat tidak sesuai dan hanya aku sia-siakan
Hingga aku lupa untuk bersyukur
Ternyata semua memiliki makna yang telah diatur
Waktu adalah uang
Kuharap setiap detik tak lagi terbuang
Palangka Raya, 06 Juni 2020