Puisi: Waktu Adalah Uang

Ilustrasi (Sumber: Kaskus.co.id)

Seusai ribuan rintik

Mentari pagi pun sedikit mengintip

Perlahan aku bangkit

Genangan bekas tadi malam akan segera pamit

Hujan tak selamanya membuat beku

Namun aku selalu merasa kaku

Entah kesalahannya di aku

Atau di keadaan hidupku

Pagi sudah sempurna tapi aku ingin terik semakin tinggi

Siang sudah terjadi tapi aku rindu jingga mentari

Sore terasa singkat hingga malam datang tanpa permisi

Dan sang waktu berlalu lagi

Begitu pula,

Musim hujan tapi aku menginginkan kemarau

Musim kemarau tapi aku membenci kekeringan

Semua seakan sangat tidak sesuai dan hanya aku sia-siakan

Hingga aku lupa untuk bersyukur

Ternyata semua memiliki makna yang telah diatur

Waktu adalah uang

Kuharap setiap detik tak lagi terbuang

Palangka Raya, 06 Juni 2020