Syaufwan Hadi Edukasi Parkir Digital di Duta Mall,Minta Pengunjung Gunakan e-Money QRIS

Wakil Ketua II Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Syaufwan Hadi
Wakil Ketua II Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Syaufwan Hadi

Balanganews, Palangka Raya – Kepadatan arus di Jalan Adonis Samad, kawasan sekitar Duta Mall Palangka Raya, tak hanya soal meningkatnya kunjungan, tetapi juga dampak transisi ke sistem parkir digital. Wakil Ketua II Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Syaufwan Hadi, menilai perlambatan kendaraan di titik itu disebabkan oleh banyaknya pengunjung yang belum siap menggunakan kartu parkir elektronik maupun pembayaran QRIS.

“Kita sedang berpindah ke sistem modern. Ini butuh kesiapan pengguna, bukan hanya pengelola,” ujar Syaufwan, Selasa (7/10/2025).

Menurut legislator PAN itu, sistem parkir digital yang diterapkan Duta Mall mengandalkan kartu e-money seperti Flazz, TapCash, dan uang elektronik lain, serta pembayaran berbasis QRIS/QR code. Teknologi ini dirancang agar transaksi parkir tanpa tunai menjadi lebih cepat sekaligus tertib dari sisi pencatatan retribusi.

Namun di awal implementasi, sebagian pengunjung yang belum menyiapkan e-money atau belum terbiasa dengan scan QRIS, akhirnya memilih parkir di bahu jalan. Kondisi itu memicu perlambatan arus kendaraan pada jam puncak, padahal jalur tersebut merupakan koridor vital menuju Bandara Tjilik Riwut.

Syaufwan menegaskan, penertiban parkir liar dan edukasi pengguna harus berjalan bersamaan agar akses bandara tetap lancar, serta kontribusi parkir sebagai sumber PAD tidak menurun.

“Khawatirnya, jika parkir beralih ke bahu jalan dan tidak tercatat, potensi PAD dari retribusi dan pajak parkir bisa tergerus. Karena itu pengunjung perlu diedukasi dan diarahkan,” tegasnya.

Ia pun mendorong dinas teknis bersama pengelola mall untuk memperbanyak titik edukasi parkir digital di pintu masuk kawasan, menyiapkan relawan atau petugas assist pembayaran parkir, serta melakukan sosialisasi rute drop-zone dan parkir resmi untuk menekan antrean di badan jalan.

“Solusinya bukan menolak sistemnya, tetapi mempercepat adaptasinya. Kalau pengunjung siap, arus lebih tertib, orang ke bandara pun nyaman,” tutup Syaufwan Hadi. (yud)