Balanganews, Palangka Raya – Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Subandi, mendorong lahirnya pola kunjungan lapangan yang sistematis dan terjadwal bagi jajaran Pemerintah Kota, hingga ke unit terkecil masyarakat di tingkat RT dan kelurahan. Ia menilai pendekatan administratif saja tidak lagi cukup, dan perlu sentuhan kepemimpinan yang humanis agar relasi antara negara dan warga semakin kuat.
Menurut Subandi, kehadiran pejabat di lingkungan masyarakat bukan sekadar simbol, melainkan instrumen membangun trust serta ruang menyerap persoalan warga secara lebih akurat dan tanpa jarak.
“Kita ingin budaya hadir itu terencana, bukan insidentil. Pemerintah perlu punya agenda blusukan yang terstruktur, mulai lurah sampai kepala dinas, sehingga warga merasa didengar sebelum bicara,” ungkapnya, Selasa (9/10/2025).
Ia mencontohkan gairah sosial warga saat tujuhbelasan, di mana antusiasme dan kemandirian masyarakat tumbuh tanpa diminta. Situasi itu, katanya, seharusnya menjadi cermin energi kolektif yang bisa disambut pemerintah dengan pola kehadiran yang lebih membumi.
Ia juga menilai, kedekatan yang kuat di tingkat akar rumput akan membantu mempercepat keberhasilan program pembangunan dan pelayanan publik, karena pemerintah mendapatkan legitimasi sosial langsung dari warga.
“Banyak aspirasi lahir bukan di ruang rapat, tapi di pos ronda, di gang, di halaman rumah. Kalau pemerintah rajin turun, data masalah jadi lebih presisi, solusi pun lebih tepat,” tegasnya.
Subandi berharap model interaksi langsung ini dapat menjadi tradisi kepemimpinan baru di Palangka Raya, yang meneguhkan semangat gotong royong dalam bingkai kolaborasi, tanpa meninggalkan peran pemerintah sebagai pengarah kebijakan.
“Warga itu bukan jauh, mereka ada di halaman kebijakan kita. Maka tugas kita memastikan pemerintah hadir bukan hanya terlihat, tapi dirasakan,” tutupnya.(yud)










