Hati-hati Penipuan Online, Ini 4 Modus Penipuan Digital yang Paling Banyak Makan Korban

ilustrasi awas penipuan online
Ilustrasi waspada penipuan online

Balanganews.com – Dunia digital memberikan kemudahan dalam berbagai aspek kehidupan, namun sayangnya juga membawa ancaman baru, yaitu penipuan online. Di balik layar gadget dan internet, terselubung berbagai modus penipuan yang dapat merugikan banyak orang. Dari mulai investasi palsu hingga penipuan lewat media sosial, berbagai modus ini telah memakan korban tanpa disadari.

Dengan kasus penipuan digital yang semakin marak, kita perlu selalu waspada terhadap modus-modus yang sering digunakan. Apalagi saat baru menerima bonus atau menang main di id88, Anda perlu waspada agar uang Anda tetap aman.

Salah satu modus terbaru yang patut diwaspadai adalah aksi penjahat yang berpura-pura melakukan salah transfer uang, yang pada akhirnya dapat berujung pada jebakan pinjaman online (pinjol) ilegal. Pelaku penipuan kerap memanfaatkan kesempatan untuk melakukan tindakan kriminal yang merugikan.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk meningkatkan kewaspadaan dan memahami modus-modus penipuan semacam ini guna melindungi diri dan keluarga dari ancaman yang tidak terduga.

Berikut adalah empat modus penipuan online yang sering kali menjadi ancaman bagi pengguna internet.

1. Penipuan lewat Whatsapp

Selain modus pura-pura salah transfer, para pelaku penipuan juga kerap memanfaatkan platform populer seperti WhatsApp untuk menjebak korbannya. Metode penipuan ini seringkali melibatkan pengiriman pesan yang mengandung file APK secara acak ke nomor telepon orang lain.

Dengan tujuan agar penerima pesan tergoda untuk mengklik dan mengunduh file tersebut, yang pada akhirnya akan menginstal aplikasi berbahaya tanpa disadari di perangkat mereka. Modus ini dikenal dengan istilah phishing, yang serupa dengan praktik penipuan melalui email dengan mengirimkan tautan berbahaya.

Penipu online berharap agar penerima pesan WhatsApp memberikan akses tanpa sadar, sehingga perangkat atau bahkan akun finansial mereka dapat diretas.

2. Modus kurir paket

Modus penipuan ini sempat diposting oleh sebuah akun Instagram yang memperlihatkan percakapan di Telegram dengan seseorang yang mengklaim sebagai perwakilan dari perusahaan pengiriman J&T.

Dalam percakapan tersebut, penipu mengirimkan lampiran berupa file APK dengan judul yang menarik perhatian, seperti “LIHAT Foto Paket”. Bagi yang terjebak dan mengunduh file tersebut, akhirnya akan mengalami kerugian finansial yang signifikan, dengan uang yang tersimpan di rekening bank mereka menjadi sasaran. Para pelaku penipuan akan mengambil berbagai data pribadi termasuk informasi keuangan yang dapat memberikan akses kepada mereka untuk melakukan penyalahgunaan.

3. Modus surat pengumuman dari bank

Salah satu modus penipuan lainnya adalah dengan membuat pengumuman palsu yang seolah-olah berasal dari bank. Isinya seringkali mengenai perubahan tarif transaksi dan transfer yang tidak masuk akal, menggiring korban untuk merasa perlu segera mengambil tindakan.

Para penipu menggunakan platform WhatsApp untuk menyebarkan pesan yang berisi link untuk mengisi formulir terkait perubahan tersebut. Namun, yang sebenarnya terjadi adalah link tersebut dirancang untuk mencuri data pribadi korban. Dengan cara ini, para pelaku dapat dengan mudah mengakses informasi sensitif korban, seperti detail keuangan dan informasi identitas.

4. Modus undangan pernikahan

Penipuan ini menjadi topik pembicaraan yang hangat karena melibatkan banyak pengguna WhatsApp yang menjadi korban. Para korban penipuan menerima kiriman file APK dari orang yang tidak dikenal, yang disajikan sebagai undangan pernikahan.

File atau aplikasi tersebut diberi judul “Surat Undangan Pernikahan Digital” dengan ukuran sekitar 6,6 MB. Setelah file dibuka, perangkat korban dapat terinfeksi dengan malware atau program berbahaya yang dapat merusak atau mencuri data pribadi korban. (*)