BALANGANEWS, PALANGKA RAYA – Jelang puncak peringatan acara Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) Tahun 2023, jajaran Pemprov Kalteng menggelar ramah tamah bersama Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, di Aula Jayang Tingang (AJT) Kantor Gubernur Kalteng, Selasa (7/11/2023) malam.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H. Edy Pratowo mewakili Gubernur H. Sugianto Sabran beserta jajaran Pemprov Kalimantan Tengah (Kalteng).
Di dalam sambutannya, Wagub mengatakan, atas nama Pemerintah Provinsi dan masyarakat Kalteng menyambut baik dan menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungan Menteri LHK RI dan Kepala BRGM beserta rombongan ke Kalimantan Tengah.
Pada kesempatan itu juga, Wagub Kalteng menyampaikan beberapa poin kepada Menteri LHK RI, Siti Nurbaya. Wagub menuturkan, agar penggunaan Dana Bagi Hasil Dana Reboisasi (DBH DR) agar tidak dibatasi maksimal 30 persen untuk kepentingan Strategis Lainnya;
“Perluasan DBH DR selain yang ada pada Permenkeu Nomor 216 tahun 2021, juga diperuntukkan untuk jalan desa sekitar hutan, stunting sekitar hutan, pertanian sekitar hutan, energi dan kelistrikan sekitar hutan, pendidikan di sekitar hutan dan program lainnya yang ada di sekitar kawasan hutan,” ucapnya.
Lanjut Wagub, pemberian Plasma Hutan Tanaman Industri kepada masyarakat di sekitar wilayah Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) Hutan Tanaman Industri, pemberian izin PBPH Hutan Alam (HA), Hutan Tanaman Industri (HTI), maupun Restorasi Ekosistem (RE) diberikan di areal yang sudah mendapat Rekomendasi Gubernur.
“Perluasan DBH dari Hasil Denda diharapkan bisa di-sharing juga untuk Pemerintah Provinsi beberapa persen,” kata Wagub.
Ia menyebutkan, PBPH yang luasnya lebih dari 100 ribu hektar, antara lain seperti PT. Austral Byna, PT. Sarpatim, PT. Dasa Intiga, PT. Berkat Cahaya Timber, dan PT. Nusantara Alam Raya agar dilakukan rasionalisasi luas tidak lebih dari 50 ribu hektar.
“Selanjutnya, PBPH yang sudah tidak aktif agar dicabut, Penetapan Tahura Provinsi Kalteng (Tahura Isen Mulang Sebangau Berkah) dan Skema pendapatan negara dari karbon trading, agar bisa dibagihasilkan ke daerah,” imbuhnya.
Sementara itu, Menteri LHK RI, Siti Nurbaya mengatakan alasan terpilihnya Kalteng menjadi tempat diselenggarakannya puncak acara HKAN Tahun 2023, salah satunya karena Kalteng telah melakukan kekuatan eksplorasi alamnya, baik oleh daerah maupun oleh UPT yang ditopang oleh unsur-unsur dari daerah, para peneliti dan sebagainya, dengan temuan spesies-spesies baru yang sangat penting dan paling berharga di dunia.
“Kita juga punya kemajuan-kemajuan di Taman Nasional, yang paling terkenal di Kalteng dan juga sudah sangat dikenal dunia yaitu Taman Nasional (TN) Sebangau dan TN Tanjung Puting, serta Tahura Isen Mulang Sebangau Berkah yang sudah ditetapkan Surat Keputusannya dan besok akan diresmikan,” kata Siti Nurbaya.
Ia menambahkan, rencananya di Tanjung Puting dengan dukungan dari USAID akan memperkuat eksplorasi perbanyakan angrek endemic hutan Kalimantan, dan akan dibuat show window di Pangkalan Bun bersama Pemda Kotawaringin Barat.
Menteri LHK juga menjelaskan bahwa, banyak hal yang dieksplorasi dengan baik di Kalimantan Tengah dalam beberapa tahun yang telah dilalui, dan secara khusus mempelajari bagaimana perilaku gambut.
“Berdasarkan hasil-hasil penelitian dari berbagai perguruan tinggi yang terkonsentrasi di Kalteng, ternyata gambut yang rusak seperti di kawasan PLG bisa direhabilitasi. Saya harap Sekda Kalteng dan timnya bisa bersama-sama mengawali untuk mengerjakan hal ini, karena pada dasarnya planning sudah ada tinggal bagaimana secara detail diterapkan di Kalteng,” pungkasnya. (asp)