PALANGKA RAYA – Seluruh rumah sakit umum daerah (RSUD) yang ada di Kalteng, diminta untuk lebih memaksimalkan kualitas pelayanan terhadap pasien. Sehingga tidak gampang merujuk pasien ke rumah sakit lain, bahkan keluar daerah.
Permintaan itu disampaikan Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kalteng, Fahrizal Fitri pada Workshop Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) melalui Pola Pengelolaan Keuangan(PPK) Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), di Palangka Raya, Selasa (16/10/2018).
Menurut dia, selama ini banyak ditemui RSUD yang terkesan “pasrah” dan sehingga memberikan rujukan ke rumah sakit lain, terutama ke RS rujukan utama seperti RSUD Doris Sylvanus.
“Ini saya lihat sendiri di lapangan, sering banyak ambulans dari daerah–daerah yang datang membawa pasien rujukan ke Palangka Raya,” kata Fahrizal.
Semestinya, sebut Fahrizal, pihak RS daerah harus melakukan upaya maksimal lebih dulu, sebelum memutuskan merujuk pasiennya ke RS rujukan.
Selain itu, seluruh komponen RS di daerah juga harus mampu menanamkan kepercayaan kepada masyarakat yang berobat, bahwa RS tersebut mampu memberikan pelayanan terbaik bagi pasien maupun keluarganya.
Pasalnya, imbuh Fahrizal, dengan banyaknya pasien rujukan dari daerah, RSUD Doris Sylvanus kerap kali melebihi daya tampung dan kewalahan. Hal itu juga, ujarnya, tentunya dikhawatirkan akan semakin berdampak negatif pada pelayanan yang diberikan.
“Kalau kita lihat di RSUD Doris Silvanus sekarang ini, sering seperti pasar. Melayani pasien dari Palangka Raya saja kadang sudah sangat kewalahan, ditambah lagi rujukan dari daerah. Kan kasihan masyarakat yang ingin berobat untuk sembuh,” beber Fahrizal. (ami/bnews)